Menjadi Manusia Biasa

Ada yang berharap menjadi manusia luar biasa, padahal ia biasa saja. Ya, apapun yang bisa dilakukan oleh seseorang, ia kan tetap menjadi manusia. Ia takkan menjadi malaikat. Sebab menjadi manusia sejatinya berpotensi lebih mulia.

Memiliki impian besar itu sungguh biasa bagi manusia. Maka mereka yang berani bermimpi, sungguh adalah orang biasa. Begitu pun mereka yang bersungguh-sungguh mewujudkan mimpinya, sungguh juga orang biasa. Sebab adalah hukum alam bahwa hak dari setiap impian adalah kesungguhan mewujudkan. Jadi orang yang menjalani kewajaran proses ini—bermimpi dan mewujudkan—adalah orang-orang biasa, sekalipun orang lain menganggapnya tak biasa.

Menjadi bahagia adalah menjadi manusia biasa. Sebab fitrah manusia adalah bahagia dalam berbagai keadaan, dalam kesenangan dan kesusahan. Justru yang tak bahagia lah yang tak biasa, sebab berarti mereka terhalang dari kemampuannya untuk memaknai kejadian.

Memiliki hidup bermakna adalah tabiat manusia biasa. Sebab kemampuan tuk memaknai telah ada sejak manusia diciptakan. Maka mereka yang tak mampu merasakan kebermaknaan hidup justru yang tak biasa, sebab membiarkan apa yang dimiliki tersia-sia belaka.

Menjadi orang yang bermanfaat adalah keahlian manusia biasa. Maka mendapatkan kebaikan sebab menghadirkan manfaat, pun sesuatu yang biasa saja. Hingga kala kita dapati mereka yang tak dapat sesuatu, dengan mudah kita kenali sebagai mereka yang tak hadirkan manfaat.

Sungguh kita manusia biasa. Maka jadilah biasa saja. Jalani hidup sebagai penghambaan, dengan kesungguhan, dan petik kebaikan. Kesemuanya sungguh biasa saja.

Spread the love

1 thought on “Menjadi Manusia Biasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *