Untuk istriku: Hijria Wimanda Rahma
Tanpa terasa, 6 tahun sudah aku bersamamu. Sebuah pertemuan tak terduga bertahun-tahun lalu, kiranya penanda perjalanan hidup yang selalu menghadirkan kejutan tak terkira. Cinta kita tumbuh layaknya pohon, tak tiba-tiba, ia alami saja, mengokoh ke dalam, menjulang ke atas seiring waktu. Buah-buahnya kita nikmati seiring musim, meski angin dan hujan bergantian mengajarkan keteguhan.
Detik-detik yang kita lalui mengingatkanku pada makna sebuah pernikahan. Persis seperti yang Sang Nabi saw ajarkan dalam doa bagi para pengantin, bahwa yang kita incar adalah keberkahan. Dan keberkahan itu sungguh tak pernah pilih kasih. Ia ada dalam hal-hal yang kita sukai, atau tak sukai. Sebab ukurannya bukanlah kesenangan, melainkan ketaatan. Maka aku bersyukur melalui beragam kesulitan bersamamu, sebab keluasan hatimu itu menjadikan setiap kesulitan selalu berujung pada makna-makna.
Lelaki yang baik, katanya hanya bagi perempuan yang baik. Namun melirik ke dalam diriku kini, entah mengapa aku tak terlalu yakin aku telah cukup baik bagimu. Keyakinanku hanya bahwa pengaturanNya sempurna. Maka pertemuan kita pastilah sebuah kesempurnaan. Agar berdua jalankan apa yang Dia tugaskan. Lalu kembali padaNya sebagai jiwa-jiwa yang tenang.
Duhai belahan jiwa, izinkan aku melengkapimu. Sebab aku hanyalah separuh tanpamu. Luruskan aku kala bengkok. Tegakkan aku kala terjatuh. Ajak aku melihat kala terpejam. Bisiki aku kala kalbu ini terlalu keras untuk mendengar.
Moga Allah berkahi kita. Yang lalu, kini, dan nanti.
Selamat ya pak… bu…
Semoga langgeng selamanya..
Aamiin
Terima kasih doanya. Doa yang sama untuk Ibu dan keluarga.
Barakallahu Fiikum, turut senang membaca-nya, bersyukur anda di percayakan karunia-Nya, menemukan jodoh yg sekaligus soulmate, yg taat, membawa berkah sepanjang umur.. Aamiiin YRA..
Wa iyyakum… Terima kasih… Amiiin…