“Kesantunan adalah modal pembelajar teramat berharga. Tanpanya banyak ilmu terlewat sia-sia.”
Kalau ada hal paling berharga yang dimiliki seseorang, ia lah kesantunan. Tak bisa dibeli, hanya bisa dipelajari dengan tekun melatih kerendahan hati. Sebab tabiat manusia menyenangi kesantunan. Bahkan orang berhati dingin sekalipun akan tersentuh oleh kesantunan, meski ia sendiri belum tergerak mengikutinya. Sebab kesantunan berasal dari hati, maka ia kan menyentuh hati.
“Aku tahu itu. Tapi bagaimana caranya?” tanyamu.
Karena kesantunan lahir dari kerendahan hati, maka mulailah melatih diri tuk lebih banyak menundukkan kepalamu. Tunduk dalam arti hormat nan takzim, menyadari bahwa seberapapun diri memiliki ilmu, masih ada langit di atas langit. Seahli apapun diri ini, pastilah ada celah nan belum terisi. Dan Dia Sang Maha Ilmu punya hak tuk menyelipkan hikmah dalam sekecil apapun celah.
Ya, tak jarang, ilmu diselipkan melalui lisan orang-orang yang kita remehkan, bahkan kita benci. Maka diri yang tinggi hati jelas kan melewatkan sebesar apapun hikmah disediakan. Kita perlu menundukkan kepala, merendahkan hati, hingga ia terbuka, terlepas dari keakuan, hingga ilmu pun mengalir masuk. Serupa nasihat bijak, “Ilmu layaknya air, hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.”
“Bukankah kita perlu kritis kala belajar?” tanyamu lagi.
Benar. Kritis kala telah utuh menerima, memahami duduk perkara. Sebelum utuhnya pemahaman, kritisnya pikiran tak banyak berarti. Kritis pada titik ini mungkin lebih tepat disebut ngeyel. Sebab kritis, sejatinya adalah usaha tuk melengkapi pembelajaran. Mengenali celah dan mengisinya. Tak ada seorang pun berilmu tanpa berdiri di atas bahu pendahulu yang meletakkan dasar-dasar keilmuan. Maka kritis adalah usaha bahu membahu meninggikan bangunan ilmu.
Dan tak kan sanggup insan melakukannya tanpa modal kesantunan. Kesantunan lah yang kan jadikan insan dengan rendah hati memahami pemikiran orang lain, mengambil yang bermanfaat, meneruskan yang belum selesai. Inilah kehidupan.
“kesantunan berasal dari hati, maka ia kan menyentuh hati.”
Kesantunan adalah sebuah proses yang datangnya melalui hati. Saya teringat ceramah2 Aa Gym yang menyejukkan, mudah di pahami dan di terima dihati jamaahnya. Salah satunya rahasianya adalah beliau adalah orang yang santun. Thanks om Teddi yang Wow !