Ketika Harga Naik

“Dua cara menyikapi harga naik adalah: mengurangi pengeluaran atau menambah penghasilan.”

Harga bahan bakar minyak sudah baik. Dan diperkirakan, banyak harga lain akan mengikuti. Sebab kita tak punya kuasa tuk mencegahnya, maka mari kita renungi sejenak apa yang bisa kita lakukan.

Ada 2 cara menyikapi kenaikan harga. Pertama, mengurangi pengeluaran. Kedua, menambah penghasilan. Keduanya benar belaka. Maka setiap orang tentu kan memilih sesuai kondisinya masing-masing.

Soal cara pertama, mungkin banyak orang telah ahli. Cermati pengeluaran yang tak perlu, lalu turunkan anggarannya, atau hilangkan sama sekali. Sungguh teramat mengherankan, misalnya, seseorang masih merokok seharga 10 ribu sebungkus, dan pada saat yang sama protes kenaikan tarif angkutan umum.

Maka mari kita dalami cara kedua. Cara yang tak banyak orang bersegera memilihnya, sebab terkungkung dalam pandangan bahwa penghasilan sama dengan gaji. Padahal keduanya jauh berbeda. Seseorang bisa jadi bekerja di perusahaan dan digaji rendah. Namun setiap akhir bulan ia bisa mentransfer jumlah nominal hingga 5 kali lipat gajinya dari sumber penghasilan lain. Halal.

Sebab penghasilan, jauh lebih lentur daripada gaji. Penghasilan, adalah dampak dari manfaat. Makin besar sebuah manfaat kita tawarkan, makin tinggi lah penghasilan kita. Perbedaan seorang direktur yang berpenghasilan puluhan juta dengan petugas administrasi bukanlah pada jam kerja keduanya, melainkan pada manfaat yang ditawarkan pada perusahaan. Keputusan seorang direktur, bisa mempengaruhi keuntungan perusahaan hingga puluhan tahun ke depan. Sedang dampak keputusan seorang petugas administrasi bukan tak sejauh itu.

Maka jika kita menghendaki peningkatan penghasilan, bertanyalah ke dalam: manfaat lebih apa yang kutawarkan?

Seorang sahabat pernah memberi tips untuk menjawab hal ini. Ia berkata, bahwa manfaat yang semakin tinggi, didapat ketika kita memindahkan kerja kita dari menggunakan ‘otot’ ke menggunakan ‘otak’. Alias, manfaat lebih tinggi didapat pada kerja-kerja yang menghendaki pemikiran, ide, inovasi.

Nah, di titik ini lah sebuah pemahaman lain mulai terbuka. Darimana datangnya pemikiran, ide, inovasi?

Dari kemampuan. Keahlian. Keahlian, adalah pertemuan antara pengetahuan dan pengalaman. Seseorang disebut ahli, kala bersatu dalam dirinya ilmu dan amal. Ia amalkan ilmunya. Ia pun mampu menerangkan amalannya sebagai sebuah ilmu. Maka jadilah rumus penghasilan tadi bermuara pada keahlian. Sebab penghasilan adalah dampak dari manfaat. Dan manfaat, adalah buah dari keahlian.

Maka menyambung pertanyaan tentang peningkatan penghasilan tadi, bertanyalah kembali ke dalam: keahlian apa yang perlu kubangun untuk menghadirkan manfaat yang mampu melahirkan penghasilan yang kuinginkan?

Kita tentu boleh mengeluh bahwa perusahaan tempat bekerja sedemikian pelit menggaji karyawannya. Namun karyawan yang cerdik tentu takkan menghabiskan waktunya untuk mengeluh. Sebab ia yang ahli, takkan sempat mengeluh. Ia keburu ditawar oleh tempat lain.

Spread the love

2 thoughts on “Ketika Harga Naik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *