Mulailah Lebih Awal

“Memulai lebih awal, adalah kebiasaan para juara.”

Kaidah tidur yang baik, ungkap sebuah nasihat, adalah ia yang tidur lebih awal dan bangun lebih awal. Tidur, ujar nasihat itu, bukan soal berapa lama. Tapi soal tepat pada waktunya. Tidur lebih awal berarti mengistirahatkan diri kala ia telah lelah, dan menghendaki pembaruan. Jadilah kala bangun pada dini hari, ia telah segar kembali. Sementara tidur larut malam, berarti membiarkan tubuh terlalu lelah, exhausted, hingga jumlah jam yang sebenarnya cukup jadi tak memadai untuk memulihkan diri.

Aku pernah menjalani sebulan penuh berlatih menulis pada tahun 2006. Sebulan penuh, setiap hari, kutekadkan untuk menulis meski hanya 2 paragraf. Alhamdulillah, sejak itu menulis jadi lebih mudah. Bagaimana dengan waktunya? Di pagi hari. Aku biasa datang ke kantor pagi hari, 1 jam sebelum jam masuk. Maka aku punya waktu luang yang cukup untuk duduk dan menulis apa yang terpikir di hari itu.

Beberapa bulan lalu aku berkenalan dengan seorang direktur. Usianya tak muda, tapi tubuhnya sungguh tampak amat muda. Pribadi yang amat positif dan berwawasan luas. Kala berkisah macam-macam, kudapati ia selalu berangkat dari rumah lebih pagi dari orang kebanyakan, agar tidak mesti melalui lalu lintas yang padat. Harinya dilalui dengan lebih tenang. Kebiasaan itu sudah dijalaninya selama 15 tahun terakhir.

Memulai lebih awal, rupanya adalah kebiasaan para juara. Ada beberapa penyebabnya.

Pertama, memulai lebih awal berarti merencanakan. Ia tidak dadakan. Karena direncanakan, diri ini lebih tentram menjalani. Hati yang tenang adalah penjernih pikiran.

Kedua, memulai lebih awal berarti menghindari gangguan. Beberapa menit saja aku berangkat kerja lebih lambat dari biasanya, efeknya sungguh luar biasa. Maka mengusahakan lebih awal beberapa menit itu, benar-benar melahirkan hasil yang berbeda pula, sebab ia murni, belum terdistorsi dengan apapun.

Ketiga, sebab minim gangguan, kerja ini jadi lebih cepat. Layaknya saluran air, ide dalam pikiran kerap terhambat oleh sumbatan gangguan. Minimnya sumbatan jadikan pikiran bekerja lebih cepat, dan karenanya mampu menghasilkan lebih baik dan lebih banyak.

Keempat, karena lebih cepat, lebih banyak waktu luang, yang bisa digunakan untuk melakukan hal lain, atau melakukan pengecekan ulang dan perbaikan. Maka di akhir hari, hasil kerja telah mengalami penyempurnaan sekian kali.

Waktu kita, wahai diri, sungguh amat memadai. Untuk bisa memulai lebih awal, yang perlu dikurangi adalah aktivitas yang sia-sia. Yang menyenangkan tapi tak mengajak kita ke mana-mana. Hitunglah jika tak percaya. Kala ia dikurang setahap demi setahap, memulai hari lebih awal adalah amat mudah.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *