Bukalah Pikiran

Dalam penjelasan tentang bagian awal surat Al Baqarah, Ustadz Nouman Ali Khan menuturkan hikmah dari ayat-ayat mutasyabihat. Ayat-ayat yang hanya berupa rangkaian huruf dan bukanlah sebuah kata. Ayat-ayat yang Rasulullah saw tak pernah menjelaskan maknanya. Ayat-ayat yang memang seolah disengaja untuk tak bisa ditafsirkan secara gamblang. Deretan nama besar ulama memberikan penjelasan, namun satu yang akhirnya membuat beliau bisa mengambil simpulan. Dan simpulan inilah yang sejauh ini memuaskanku juga.

Jika ditelusuri, ungkap pendiri Bayyinah Institute ini, maka semua ayat mutasyabihat diletakkan di awal surat. Dan ayat-ayat setelahnya selalu bicara tentang kebenaran, kemutlakan, keakuratan, keshahihan Al Qur’an. Maka ayat-ayat seperti Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Ya Sin, dan serupanya, memiliki setidaknya 2 hikmah.

Pertama, ia membuktikan kebenaran Al Qur’an sebagai wahyu dari Allah. Ya, Al Qur’an diturunkan bukan dalam bentuk teks, melainkan penuturan. Ia dihafal oleh Rasulullah saw dan diajarkan oleh beliau lewat media lisan. Maka beliau yang buta huruf, jelas tak mungkin mampu menyebutkan nama-nama huruf seperti Alif Lam Mim, jika bukan Allah yang mengajarkan. Pernahkah kita lihat orang buta huruf yang mampu menyebutkan huruf A sampai Z?

Itu hikmat pertama.

Nah, yang kedua ini yang lebih menarik.

Ayat-ayat mutasyabihat, seolah memberikan isyarat akan keterbatasan akal kita sebagai manusia. Begitu banyak hal yang tak kita pahami, begitu sedikit yang sanggup kita telusuri. Bahkan hanya rangkaian huruf saja kesulitan kita dibuatnya, jika Sang Pembawa tak menjelaskannya. Maka ayat-ayat sejenis ini berfungsi sebagai orientasi terhadap pikiran kita sebelum menyimak pembelajaran berikutnya. Tak heran jika ayat-ayat setelah ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang menjelaskan tentang kevalidan Al Qur’an. Coba tengok Al Baqarah. Setelah Alif Lam Mim, ayat berikutnya ialah ‘itulah kitab yang tak ada keraguan di dalamnya’.

Di titik ini, mari kita sejenak membaca kembali artikel tentang “Belajar dan Pembersihan Diri”. Kita telaah di sana bagaimana pikiran dan perasaan kita dibentuk oleh bahasa. Maka membaca huruf-huruf tanpa makna yang jelas akan mengkondisikan pikiran dan perasaan pada kondisi knowing nothing. Disambung dengan, misalnya, “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus makhlukNya. Dia menurunkan Kitab Al Qur’an kepadamu Muhammad, yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil,” terpasanglah diri ini pada kondisi yakin, terbuka dan menerima. Siap menampung pembelajaran.

Eh, tapi tulisan ini bukan tentang tafsir Al Qur’an. Bukan. Aku tidak punya kapasitas untuk itu. Aku hanya ingin mengajakmu, kawan, tuk mengambil hikmah dari cara Allah mengajar kita dalam Al Qur’an.

Ya, Al Qur’an ialah paket pembelajaran. Tiap ayat dan surat disusun sedemikian teratur, disesuaikan dengan kebutuhan umatNya. Maka bagaimana Al Qur’an mengajari kita bisa jadi adalah jalan yang terbaik pula bagi kita tuk belajar apapun.

Belajar, ialah proses menata ulang pikiran lama dan mengintegrasikannya dengan pikiran baru, sehingga menjadi pemahaman yang lain dari sebelumnya. Agar ilmu baru mudah masuk, kita perlu mengkondisikan terlebih dahulu pikiran kita. Beradalah dalam kondisi terbuka, lapang, serupa tanah yang begitu mudah menyerap air yang jauh padanya. Bukan layaknya batu yang air hanya jatuh melewatinya, dan tak meninggalkan bekas melainkan sedikit saja.

Belajar serupa ini, memungkinkan kita mendapat ilmu dari segala arah. Tidak saja dari sumber yang kita minati, melainkan juga dari sumber yang bahkan tak kita sukai. Sebab sumber ilmu hanyalah media, bukan ilmu itu sendiri. Memastikan pikiran dan perasaan berada dalam knowing nothing berarti menjadikan diri ini ladang ilmu yang subur tuk ditanami. Dan ketika nasihat ini terjadi, “Guru sejati, diamnya pun mengajari,” bahkan cara diam pun menghadirkan pembelajaran nan mengalir tak henti-henti.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *