Coaching-Cloud-ImageApa itu Coaching?

Berbeda dengan training dan terapi, coaching adalah sebuah proses memfasilitasi perubahan pada klien. Menggunakan istilah fasilitasi, maka coach bukanlah guru atau pelatih yang memberikan solusi. Sebab, dalamcoaching, klien lah yang lebih tahu tentang solusi yang ia butuhkan. Hanya saja, klien memerlukan fasilitator untuk memunculkan potensi itu.

Mudahnya begini. Setidaknya ada 3 jenis kondisi klien: perlu bantuan, perlu pengetahuan, dan perlu dukungan.

Klien yang perlu bantuan, adalah klien yang sedang berada dalam masalah yang berat, terutama secara psikologis. Maka dalam kondisi ini ia membutuhkan proses terapi, untuk mengembalikannya kepada kondisi normal. Di sini lah peran terapis. Dan keahlian untuk melakukan hal ini pun amat khusus.

Saat sudah berada dalam kondisi normal dan sehat, seringkali klien ingin mencapai sesuatu yang berbeda, yang baru, yang belum pernah ia capai sebelumnya. Hanya saja, acapkali pula ia belum tahu caranya, dan membutuhkan orang lain untuk memberi tahu. Pada kondisi ini klien memerlukan training, yang memungkinkannya untuk mendapat informasi dan keterampilan baru.

Namun dalam banyak kondisi, klien teramat sehat, plus ia sudah tahu paling tidak hal-hal mendasar yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Hanya saja, ada beberapa kondisi psikologis yang membuatnya—semisal—menunda-nunda, menahan diri, cemas, tidak berani, untuk segera melakukan tindakan. Dalam kondisi ini, klien jelas tidak memerlukan terapi, karena ia sehat. Juga tidak memerlukantraining karena ia sudah tahu apa yang perlu dilakukan. Klien tidak perlu bantuan. Klien tidak perlu pengetahuan. Klien perlu dukungan.

Di titik ini lah proses yang bernama coaching diperlukan. Proses untuk memfasilitasi klien menggali dan memunculkan potensinya sendiri yang terpendam, menunggu untuk diaktualisasikan.

Jika terapi mengembalikan klien dari kondisi minus ke kondisi netral. Lalu trainingmembantu klien dari kondisi netral ke titik tertentu. Maka coaching mendukung klien untuk mencapai titik tertinggi yang mungkin dicapai.

Berapa banyak orang yang memerlukan coaching?

Sungguh teramat banyak. Ya, jauh lebih banyak daripada orang yang membutuhkan terapi ataupun training. Orang yang telah tahu apa yang dilakukan, namun belum juga menunjukkan hasil yang diharapkan.

 

Bagaimana proses coaching dilakukan?

Proses coaching biasa kami lakukan dalam rangkaian sesi selama minimal 6 bulan. Selama 6 bulan, klien akan bertemu dengan coach secara tatap muka selama 90 menit, 2 kali dalam sebulan. Coach dan klien akan menyepakati tindakan yang akan dilakukan di akhir tiap sesi, untuk dibahas hasilnya pada pertemuan berikutnya. Dan selama kurun waktu tersebut, klien bisa menghubungi coach untuk melakukan prosescoaching via telepon.

Coaching adalah proses yang goal oriented. Di awal sesi, kesepakatan tentang tujuan yang ingin dicapai merupakan sesuatu yang krusial. Tujuan tersebut bisa besar dan kecil, tergantung pada kurun waktu coaching yang disepakati. Oleh karena itu,coaching merupakan proses yang sangat bisa terukur dan terbukti hasilnya. Dan sebab coaching juga merupakan proses yang action oriented, yakni selalu menyepakati tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan, maka ia memungkinkan klien untuk mencapai hasil nyata, bukan sekedar ukuran di atas kertas.

Meskipun demikian, sebelum membuat kontrak jangka panjang, seringkali klien ingin mencoba dulu proses coaching dalam 1 kali pertemuan. Ini memungkinkan bagi kami dengan beberapa persyaratan yang akan disepakati kemudian.

Apa saja layanan coaching yang kami sediakan?

Life Coaching. Ia adalah proses coaching untuk menfasilitasi pengembangan pribadi. Biasa diikuti oleh individual, meskipun tak jarang juga disponsori oleh perusahaan. Keseimbangan kehidupan pribadi dan karir merupakan salah satu topic yang menjadi favorit dalam life coaching, selain topik lain seperti harmonisasi hubungan keluarga, spiritual, dsb.

Leadership Coaching. Ini adalah coaching yang diberikan untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan. Biasa disponsori oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja para pimpinannya, mulai dari level supervisor, manager, general manager, hingga direktur. Tak jarang juga diberikan kepada emerging leaders, yakni para calon pimpinan baru atau pimpinan yang baru saja menjabat.

Sampai beberapa bulan yang lalu saya menyebut kepribadian saya dengan istilah gloomy personality. Kepribadian yang gelap, kusam, kumuh, sumpek, suram. Saya memandang segala sesuatu dengan pandangan negatif, prasangka buruk, keputusasaan, pesimistis, takut, khawatir. Saya tidak tahu siapa saya, untuk apa saya, mau apa saya, cita-cita saya. Buat saya pada saat itu, perubahan bukan cuma soal menjadi lebih baik, sukses, kaya, bahagia atau tema lain yang menjadi pokok pembicaraan para motivator. Buat saya perubahan adalah soal menyelamatkan hidup saya dan keluarga dari kehancuran.

Dengan niat menyelamatkan diri dan keluarga saya ikuti berbagai metode perubahan: hypnotherapy, NLP, latihan spiritual. Berhasil namun hanya untuk sementara. Saya merasa butuh bantuan yang lebih intens. Pencarian saya mengantarkan saya pada metode coaching. Setelah menghubungi beberapa coach melalui email, akhirnya takdir Tuhan mempertemukan saya dengan Mas Teddy dan mulai melakukan sesi coaching selama 6 pertemuan. Satu hal mendasar yang menurut saya menjadikan coaching berbeda dari metode lain adalah dalam coaching semuanya dimulai dari diri sendiri. Saya tidak dipaksa untuk menerima sugesti atau arahan dari luar, tetapi saya dibantu untuk membangunnya dari diri sendiri. Semuanya mulai dari diri sendiri. Komitmen berubah dimulai dari diri sendiri. Menurut saya apa yang dibangun dari diri sendiri atas kesadaran diri sendiri pasti jauh lebih powerfull dan tahan lama. Saya tidak bilang bahwa saya sudah mendapatkan apa yang saya inginkan tapi paling tidak sekarang saya tahu siapa saya, bagaimana saya, apa yang saya cita-citakan, dan bagaimana mencapainya. Dalam coaching, coach punya peranan besar, tapi keberhasilannya ditentukan oleh diri kita sendiri. Coach mendampingi kita menemukan jalan dan mendampingi kita menempuh jalan itu: jalan kita sendiri!

Salam,

Ichwanda

Sebelum Anda memutuskan untuk memilih layanan yang paling cocok, silakan kontak 0811 975 927 untuk mendiskusikan kebutuhan Anda.

10 thoughts on “Coaching

  1. Terima kasih banyak kepada mas Teddi Prasetya yang telah membantu saya dalam sesi coaching di acara NLP Talk di Bandung. Alhamdulillah, dampaknya perubahan yang LUAR BIASA dalam mengobati derita memori masa lalu yang mengurung saya. Saya sekarang lebih percaya diri dan semakin yakin pada passion yang saya cari dan idamkan.

  2. Adakah pelatiah untuk menjadi coach? Kapan dan di mana yah? Saya tertarik dengan dunia coaching, saya sdah mengikuti sertifikasi nlp prakticioner dan nlp master dari NFNLP, dan saat ini saya ingin sekali mendalami coaching, agar bs membantu lbh byk org. Mohon infonya mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *