Masih saja mendengar pertanyaan seperti ini dari beberapa orang yang membaca tulisan saya sebelumnya, maka saya pun menggunakan jurus lain. “OK, Anda pernah kesal?” tanya saya. “Ya jelas pernah lah,” jawab orang tersebut. “Coba ceritakan salah satunya.”
Tag: apa itu nlp
Demikian pertanyaan yang masih sering saya dengar dari teman-teman yang membaca artikel saya, melihat buku di tangan saya, mendengar cerita tentang saya, ataupun menerima kartu nama saya. Sebuah pertanyaan yang mendasar, sebab nama ilmu yang ‘aneh’ ini memang seringkali membuat para pendengarnya bertanya-tanya apa sebenarnya makhluk bernama NLP ini. Well, sudah sejak beberapa lama saya
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:”Trebuchet MS”; panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} @page Section1 {size:8.5in 11.0in; margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in;
Loh, kok jadi sejarah? Well, saya mempunyai 2 alasan mengapa di artikel-artikel awal seperti ini justru membahas mengenai sejarah—sesuatu yang sering dianggap sebagai hal yang membosankan. Pertama, cara termudah yang sampai saat ini saya temukan untuk memberi pemahaman tentang gambaran besar NLP adalah dengan menerangkan sejarah kemunculannya. Kedua, mempelajari sejarah NLP menjadikan saya lebih obyektif
“Apa sih NLP itu?” Ini adalah pertanyaan standar yang seringkali muncul setiap kali saya berbicara tentang NLP. Namanya yang sedikit aneh memang membuat banyak orang mengalami have-no-clue syndrome ketika mendengarnya. Neuro-Lingustic Programming, apa itu? Sampai saat ini, saya pun juga belum menemukan definisi pasti dan formal mengenai NLP. Yang ada hanyalah definisi yang diuraikan oleh
Recent Comments