Sudah agak lama sejak terakhir kali ku tulis artikel Coaching Insight. Bukan karena sudah lama pula aku tak melakukan coaching, tapi karena belakangan aku lebih gemar mencatat pembelajaran secara lebih luas. Namun beberapa waktu yang lalu, sebuah sesi coaching bersama seorang sahabat memicu pikiran ini untuk mencatat kembali. Jadi, mari. Fokus yang menjadi tujuan adalah […]
Tag: coaching insight
Akhir pekan lalu, saya bersama beberapa penggiat Indonesia NLP Society menyelenggarakan forum belajar untuk internal, NLP Coach Certification – Accelerated Program. Disebut demikian karena ia memang khusus diadakan bagi penggiat yang telah menguasai NLP, dan ingin merangkainya menjadi sebuah ketarampilan melakukan coaching. Ini adalah pertemuan kedua kami, setelah 2 bulan lalu, dengan durasi 2 hari.
Coaching adalah sebuah proses dialog yang terfokus. Maka pertanyaan pertama yang selalu ditanyakan oleh coach pada klien adalah: apa tujuan yang ingin Anda capai? Dan sebagai coach, saya hampir tidak pernah menemui klien mampu menjawab dengan jelas dan spesifik di kesempatan pertama. Apalagi jika sesi itu adalah sesi perdana. Jauh lebih sering jawaban yang meluncur
Coaching Insight #7: Apa yang Benar-benar Jadi Tujuan?Read More »
Saat berbagi tentang coaching, kerap saya dapati pertanyaan dan pernyataan dari sobat-sobat yang mengungkapkan kesulitan mereka menjalankan beberapa kompetensi coaching. “Susah juga ya, nggak boleh ngasih tahu, nggak boleh mengarahkan. La kalau mereka memang perlu pengarahan dan diberi tahu gimana?” tanya mereka. Pertanyaan dan pernyataan senada ini, hemat saya, lahir dari pemahaman yang belum mendalam
Sebuah tantangan tersendiri, ketika klien coaching saya adalah karyawan yang ditugaskan oleh perusahaan. Ditambah lagi mereka belum pernah mendengar tentang coaching. Ada beberapa langkah, teknik, dan trik yang perlu dilakukan agar keseluruhan sesi berjalan lancar. Namun ada satu hal yang saya ingin ulas kali ini. Ya, karena ditugaskan oleh perusahaan, dalam hal ini diwakili oleh
Inilah pola pikir paling mendasar yang benar-benar memerlukan perjuangan bagi saya untuk menghayatinya. Karena paling mendasar, maka ia landasan bagi segalanya. Dan segala model serta teknik yang saya pakai, akan rapuh tanpa landasan yang satu ini. Ya, coaching adalah tentang klien, bukan tentang saya. Ini adalah hidupnya, targetnya, impiannya, pekerjaannya, keluarganya. Bukan tentang diri saya,
Coaching Insight #3: Ini Tentangnya, Bukan TentangkuRead More »
Seorang klien, disebut coachable, ketika ia memang telah berada dalam kondisi psikologis yang siap untuk melakukan perubahan. Maka kondisi klien, sebenarnya sama dengan kondisi saya sebagai coach. Sama-sama orang sehat, yang sedang ingin menjadi lebih baik. Nah, di sini serunya nih. Karena kondisi saya sama dengan klien, maka sebagaimana klien datang ke seorang coach, ia
Saya pertama kali mengenal istilah coaching sebagai sebuah proses dan coach sebagai profesi pada sekitaran tahun 2007. Tiga tahun sejak pertama kali belajar NLP. Di tahun itu, saya menemukan beberapa buku tentang coaching, dan mulai mempelajarinya satu demi satu. Berbekal sedikit pemahaman tentang NLP, saya merasa sudah memahami coaching.
Recent Comments