“Tubuh adalah tentara jiwa. Sucikan jiwa, agar tubuh melangkah di jalan kesucian.” Mudah bagi kita, mengetahui apakah seseorang tersenyum dengan tulus atau tidak. Cukup nikmati senyumannya, dan rasakan apakah ia menggerakkan hati tuk membalasnya dengan ketulusan. Jika tak sedikit pun hati tergerak, maka seindah apapun senyuman itu tampak, sejatinya ia jauh dari tulus. Berapa banyak […]

“Kecepatan, seringkali mengurangi penghayatan.” Kapan terakhir kali berjalan tergesa-gesa? Di kala keinginan untuk cepat sampai itu begitu besar, berapa banyak kah hal yang terlewat tak terperhatikan? Kapan terakhir kali makan tergesa-gesa? Mampukah mengingat nikmatnya setiap suapan dan kunyahan? Kapan terakhir kali berkendara tergesa-gesa? Adakah pemandangan sekitar tampak dengan indah?

“Dia yang tak pernah berhenti belajar, tak pernah menjadi tua.” Membaca adalah perintah pertama. Tentu bukan sekedar membaca dalam artian harfiahnya, melain menelaah setiap detik yang telah lewat, tuk menjadi bekal bagi setiap detik yang kan dilalui. Maka merugilah diri yang melewati tiap detik tanpa menarik pelajaran, sebab itu berarti ia berjalan mengembara tanpa bekal.