“Obsesi pada kecepatan, kerap melalaikan kita dari kedalaman.” Istilah dromologi pertama kali ku baca di buku karya Yasraf Amir Piliang, Dunia yang Berlari. Beliau menuturkan dengan apik kata yang konon diperkenalkan oleh Paul Virilio sebagai sebuah obsesi pada kecepatan. Kehidupan manusia era digital seolah tak pernah lepas dari kata cepat. Kecepatan adalah mata uang baru. […]

“Kecepatan, seringkali mengurangi penghayatan.” Kapan terakhir kali berjalan tergesa-gesa? Di kala keinginan untuk cepat sampai itu begitu besar, berapa banyak kah hal yang terlewat tak terperhatikan? Kapan terakhir kali makan tergesa-gesa? Mampukah mengingat nikmatnya setiap suapan dan kunyahan? Kapan terakhir kali berkendara tergesa-gesa? Adakah pemandangan sekitar tampak dengan indah?