Jika tak ada kegaiban, kehidupan takkan berarti. Salah satu ciri insan nan bertakwa, insan nan diperuntukkan baginya petunjuk mulia bertajuk Al Qur’an, ialah keyakinan pada yang gaib. Sungguh aku kesulitan memahami hal ini. Mengapakah kiranya keyakinan pada yang tak tampak ini merupakan ciri ketakwaan. Sedang takwa itu sendiri didefinisikan sebagai sesungguh-sungguhnya menjalani hidup, dengan indikator […]

“Ada jauh lebih banyak rahasia, dari apa yang terucapkan.” Kata adalah simbol makna. Dan makna, lahir dari proses asosiatif yang terjadi dalam pikiran dan perasaan kita. Menariknya diri kita, tiap makna bisa berkait, hingga tak berujung. Jadilah kita dapati, sebagian insan mampu bertindak di luar dugaan, hanya demi mendengar satu kata atau satu kalimat saja.

Selami Kata, Selami MaknaRead More »

“Kala letih melanda, tanyakan pada diri, ‘Tuntuk siapa kau lakukan ini semua?’” Ya. Manusia adalah makhluk dengan alasan. Bahkan, manusia adalah makhluk pembuat alasan. Maka bergeraknya seseorang, sedih dan senangnya, semangat dan lesunya, marah dan tenangnya, bergantung pada alasan yang dipegang dalam benak dan sanubarinya. Jika seseorang menyapu tersebab pekerjaan, karena ia digaji saja, amat

Kala Letih MelandaRead More »

“You are more than your score.” Demikian kalimat ini setiap hari saya dengar kala mengikuti sebuah pelatihan sertifikasi yang sangat intens. Kami belajar dari pagi hingga larut malam. Kami diuji dan dinilai setiap hari. Kami baru mendapatkan sertifikasi jika lulus ujian dengan angka tertentu untuk 7 kompetensi, dan angka itu harus kami dapat minimal 2

Menikmati Ujian, Menikmati PembelajaranRead More »

“Berniatlah tuk hening. Demi membiarkan makna-makna meresap perlahan mengisi ruang-ruang yang kering dalam jiwa.” Kehidupan ini riuh. Dan dalam keriuhan itulah kita terlibat menghidupkannya. Tanpa larut dalam riuh, kita tak ambil bagian, dan karenanya tak pula merasakan kenyataan. Dalam keriuhan, kita menghasilkan sesuatu, menyumbang sesuatu, menikmati sesuatu. Namun sebagaimana layaknya keterlibatan, kita utuh. Maka sulit

HeningRead More »

“Saat sebuah makna telah kita pilih, ingatlah masih ada jutaan makna lain menunggu tuk diraih.” Manusia adalah makhluk makna. Ia bergerak sebab makna, diam pun sebab makna. Benarlah sebuah nasihat yang mengatakan bahwa kebermaknaan hidup, bergantung pada makna yang diurai setiap saatnya. Demikianlah hidup sejatinya adalah rangkaian pemilihan makna. Ada banyak makna bertebaran, namun tanpa

Memilih MaknaRead More »

“Berhentilah sejenak untuk mendengar kembali setiap kata yang telah membentuk diri. Lalu sadari, adakah ia telah mengantarkan diri ini kepada jalan?” Kata, adalah cara bagi diri tuk menyimbolkan keluar apa yang ada di dalam. Maka pada satu kata, sejatinya terkandung jutaan makna yang tertampung di dalamnya. Tak heran jika seseorang bisa susah atau senang, sedih

Berhenti Sejenak, dan DengarkanlahRead More »

“Dua hal terpenting sebelum melangkah adalah: apa dan mengapa.” Jangan pernah melangkah tanpa tujuan, sebab setiap tenaga yang kita keluarkan kan dipertanggung jawabkan. Persis sebagaimana nasihat yang mengatakan bahwa hidup tanpa impian, seperti naik taksi tanpa tujuan. Argo terus berjalan, sedang arah tak jelas. Hingga sudah mahal, nyasar pula. “Menentukan apa,” tutur nasihat bijak, “lebih

Apa dan MengapaRead More »

“Tak semua yang bisa diingat, perlu dirasa. Tak semua yang bisa dirasa, perlu diingat.” Manusia adalah makhluk makna. Ia bergerak dan diam, berlari dan berjalan, menangis dan tertawa, bersegera dan bermalas, sebab makna yang hadir tak saja dalam pikirannya, namun merasuk ke seluruh tubuh dan jiwanya. Pertanyaan, “Apa arti makanan?”, sungguh kan hadirkan beragam makna,

Menari di Antara Ingatan dan PerasaanRead More »

“Sedih, adalah cara Tuhan mengajarkan kelembutan hati. Nikmatilah, dan kesejukan akan hadir bersamaan dengan cara baru menatap kehidupan.” Setiap rasa adalah guru. Oleh sebuah rasa, pikir terarahkan dan langkah tergerakkan. Maka para insan jernih seringkali mencermati rasa yang dimiliki setiap kali ada lelaku yang tak layak, atau yang layak namun tak kunjung diwujudkan. Maka tak

Menikmati KesedihanRead More »