“Sebagaimana karyawan diperlakukan, seperti itu lah ia kan memperlakukan pelanggan.” Memang tidak semua. Ada banyak pula karyawan yang meski diperlakukan kurang adil oleh perusahaan, sebab karena profesionalisme yang tinggi, mereka tetap berperilaku baik pada pelanggan. Namun secara rerata, kualitas layanan pelanggan sebuah perusahaan, mudah tampak dari kualitas layanan perusahaan pada karyawannya. Ada memang perusahaan yang […]
Tag: misi
“Kala diri merancang hidup yang lebih ringan daripada kemampuan yang dimiliki, sejatinya ia sedang mempersiapkan diri tuk hidup dalam ketakbahagiaan.” Sungguh kita tak pernah tahu takdir kita, sampai kita melewatinya. Kita pun tak pernah bisa menebak akan berakhir seperti apa kelak, peran apa nan kan dijalani, tugas apa nan kan diemban. Namun yang pasti, kita
Misi dan Tujuan telah dimiliki, bagaimana menjadikannya nyata? Inilah tantangannya. Sebab bermimpi itu enak, maka ada banyak orang yang berhenti disitu, dan merasa bahwa segalanya telah dimiliki. Padahal adalah hak sebuah impian, untuk diwujudkan. Jika kita telah berani bermimpi, kita mesti sungguh-sungguh mewujudkannya. Atau kalau tidak, impian itu akan menghantui masa depan kita, menuntut haknya.
Bagaimana? Sudah selesai menulis Pernyataan Misi Pribadi? Belum? Baru draft? Tak apa. Memang demikian. Sudah memulai berarti sudah bagus. Sangat bagus. Selayaknya kompas, dalam perjalanan ia harus sering-sering ditengok. Begitu pun dengan misi. Sering-sering lah dibaca, agar kita tak kehilangan arah dalam hidup. Saya mendapati, sobat-sobat yang berpotensi besar namun tak kunjung menunjukkan kontribusi yang
Adalah Stephen R. Covey yang mengajari saya untuk merumuskan misi hidup, melalui karya fenomenalnya, “The 7 Habits of Highly Effective People”. Kebiasaan kedua orang yang sangat efektif, menurut beliau, adalah selalu memulai dari tujuan akhir. Mereka hidup dengan rencana (live by design), alih-alih hidup apa adanya (live by default). Ini dilakukan sebab memang demikianlah hukum
Akhir tahun serupa ini, kiranya ramai perbincangan soal resolusi tahun baru. Entah sejak tahun berapa kata resolusi begitu popular dan menjadi bahasan banyak orang. Tergerak oleh munculnya ingatan tentang beberapa pengalaman, saya ingin berbagi ide yang mungkin bisa bermanfaat. Ringkas cerita, cukup sering saya dapati rekan-rekan yang menulis resolusi tahun baru, hanya untuk kemudian diulangi
Bagaimana? Sudah selesai menulis Pernyataan Misi Pribadi? Belum? Baru draft? Tak apa. Memang demikian. Sudah memulai berarti sudah bagus. Sangat bagus. Selayaknya kompas, dalam perjalanan ia harus sering-sering ditengok. Begitu pun dengan misi. Sering-sering lah dibaca, agar kita tak kehilangan arah dalam hidup. Saya mendapati, sobat-sobat yang berpotensi besar namun tak kunjung menunjukkan kontribusi yang
“Kedamaian bukan hadir sebab menghindari keriuhan. Ia terbit sebab menekuni apa-apa yang berarti.” Cermati para anak usia dini, kala mereka sanggup mengerjakan sesuatu sendiri, terbitlah sumringah dalam senyum yang merekah. Ya, ada fitrah dalam diri untuk menjadi insan yang berarti. Ada kerinduan yang mendalam, ketika keseharian jauh dari pekerjaan yang hadirkan makna.
Recent Comments