“Salah satu ciri ahli adalah kemampuan mencermati dan menghargai.” Pikiran ini hadir—mungkin lebih tepatnya kembali hadir—saat membaca buku Kecerdasan Semiotik karya Prof. Yasraf Amir Piliang dan Audifax. Lama judul itu ku pertimbangkan tuk dibeli, bukan karena bisa mengira manfaat isinya, tapi karena unik. Kecerdasan kok semiotik. Kecerdasan apa lagi itu?  Semiotika sendiri adalah ilmu yang […]

Kecemasan, adalah penanda tuk bertanya ke dalam diri: adakah aku masih relevan? Di masa penuh ketidakpastian seperti pandemi ini, kecemasan sering hadir tanpa diundang. Dan sebagaimana tabiat setiap perasaan, ia dipicu oleh pikiran. Karenanya, kala rasa cemas melanda, ia sebenarnya adalah momen tepat untuk menelaah apa sebenarnya yang sedang ada di pikiran. Dalam konteks bisnis

Kecemasan dan Relevansi DiriRead More »

Mari kita mulai bermimpi, melampaui masa pandemi ini. Sebab tak ada kepastian apa yang akan kita lewati, maka yang kita perlukan adalah energi untuk bergerak. Tenaga untuk memulai kembali.  Bersama kesulitan, ada kemudahan. Demikian kita diajarkan. Ya, kemudahan tak datang setelah kesulitan, melainkan bersamaan. Maka kemudahan itu, setidaknya dalam bentuk potensi, bersembunyi di balik apa

Bermimpi Melampaui PandemiRead More »

Teramat wajar di masa pandemi ini, kita bersedih atas apa yang hilang. Pekerjaan yang hilang. Pelanggan yang hilang. Penghasilan yang hilang. Kesenangan yang hilang. Hasrat alamiah kita memang menginginkan lebih, bukan kurang. Maka kala ada yang berkurang, hasrat ini kehilangan pemuasnya.  Tapi jika dicermati, tabiat hasrat tak dipuaskan dengan hal yang benar-benar bersifat fisik. Bukan

Apa yang Lebih? Apa yang Datang?Read More »