Ada yang menarik dari pengalamanku di dunia pelatihan dan konsultasi 11 tahun belakangan ini. Sebagian klien, jika tak mau dikatakan sebagian besar, kerap mengeluhkan dampak program pengembangan pada organisasi mereka. Pelatihan, misalnya, menjadi barang mewah yang dibeli hanya jika kondisi sedang berkeluangan. Seperti orang yang kelebihan uang lalu membeli mobil. Mobil bukan kebutuhan utama seperti […]
Tag: pembelajar
“Bagaimana hendak memimpin ke masa depan, sedang jalan itu tak tampak di hadapan?” Sebagaimana tak banyak guru pada sekolah formal menyadari bahwa ia adalah pemimpin, belum banyak pula para pemimpin yang menyadari bahwa ia adalah guru. Kala saya meminta para guru di sebuah sekolah untuk mengangkat telunjuk dan menunjuk pemimpin di ruangan, kebanyakan akan menunjuk
“Menjadi guru adalah menjadi pembelajar.” Saya bukan seorang guru, dalam arti profesi resmi. Posisi resmi saya di kantor—jika saya tidak salah ingat, sebab tak pernah menengok-nengok lagi kontrak 9 tahun lalu itu—adalah professional resources. Nama yang hampir tak pernah digunakan di keseharian. Orang-orang seperti saya lebih sering disebut dan menyebut diri sebagai fasilitator. Sebutan yang
Sebuah proses pembelajaran yang serius, didesain dengan sungguh-sungguh oleh sang guru. Untuk bisa melakukan itu, seorang guru mesti menguasai beberapa jenis ilmu. Tak cukup hanya mampu menjelaskan sebuah ilmu, ia pun perlu memahami bagaimana cara terbaik ilmu tersebut disajikan hingga mudah diserap oleh pikiran. Ya, urusan pembelajaran bukanlah urusan sepele, apalagi main-main. Bahkan ketika metode
Sebenarnya, bukan hanya belajar online. Belajar offline jelas perlu adab. Tanpa adab, ilmu yang tersedia di depan mata takkan tampak. Ia yang terdengar di telinga takkan masuk. Pun jika sanggup diterima oleh pikiran, takkan bisa meresap ke dalam hati, dan mewujud menjadi amal. Padahal, amal itulah salah satu tanda benarnya belajar. Namun di era pembelaran
Jogja sebagai kota pelajar, tentu lah kita telah mendengarnya sejak lama. Tapi yang ku pahami dulu hanyalah bahwa barangkali disebut demikian karena banyaknya sekolah yang berdiri di sana. Mulai dari pendidikan dasar hingga menengah, apatah lagi pendidikan tinggi. Kita akan menemukan banyak asrama dari berbagai daerah disediakan sebab memang mahasiswa datang dari arah mana saja,
“Jika tak menulis, jangan-jangan kita tak berpikir.” Belajar diawali dengan menyimak. Ya, menyimak. Tak sekedar mendengar. Sebab mendengar hanya bisa selewatan. Sedang menyimak berarti memperhatikan tiap detil. Menandai apa nan penting-penting. Dengan menyimak kita kan tahu. Namun tahu masih berjarak dengan mampu. Di tengah keduanya ada paham. Takkan terjadi mampu tanpa paham. Pemahaman, ia tak
Dalam penjelasan tentang bagian awal surat Al Baqarah, Ustadz Nouman Ali Khan menuturkan hikmah dari ayat-ayat mutasyabihat. Ayat-ayat yang hanya berupa rangkaian huruf dan bukanlah sebuah kata. Ayat-ayat yang Rasulullah saw tak pernah menjelaskan maknanya. Ayat-ayat yang memang seolah disengaja untuk tak bisa ditafsirkan secara gamblang. Deretan nama besar ulama memberikan penjelasan, namun satu yang
Buku adalah makanan pikiran para pembelajar. Tiada pembelajar sejati yang tak gemar membaca. Jika pun tak tiap saat, mungkin hanyalah tersebab keterbatasan. Terbatas sumber bacaan, terbatas waktu luang. Tapi pembelajar penggemar ilmu pastilah memiliki kegandrungan dan kegairahan membaca amat tinggi. Bagaimana tidak? Sedang ilmu demikian banyak, waktu demikian terbatas. Ingin berguru langsung pada ahli, tak
Adalah Buya Hamka yang menuturkan dalam tafsir beliau perjalanan Nabi Musa as mencari guru sebagaimana diperintahkan oleh Allah Swt. Semuanya bermula ketika beliau ditanya tentang orang yang paling pandai, dan jawaban yang terucap adalah diri beliau sendiri. Maka Allah perintahkan beliau untuk bertemu dengan seorang hamba yang bahkan tak disebutkan namanya. Dari hadits kita mempelajari
Recent Comments