Hari ini aku memfasilitasi sebuah kelas kepemimpinan untuk para penyelia di sebuah organisasi. Materi pada sore hari sampai pada bahasan bagaimana proses pendelegasian tugas efektif seharusnya terjadi. Yang ku bahas adalah kaidah bahwa seseorang akan termovitasi melakukan sesuatu kala ia memahami bagaimana tugasnya berdampak pada organisasi secara keseluruhan. Kita perlu paham ‘mengapa’, agar termovitasi untuk […]
Tag: takwa
Jika tak ada kegaiban, kehidupan takkan berarti. Salah satu ciri insan nan bertakwa, insan nan diperuntukkan baginya petunjuk mulia bertajuk Al Qur’an, ialah keyakinan pada yang gaib. Sungguh aku kesulitan memahami hal ini. Mengapakah kiranya keyakinan pada yang tak tampak ini merupakan ciri ketakwaan. Sedang takwa itu sendiri didefinisikan sebagai sesungguh-sungguhnya menjalani hidup, dengan indikator
“Kehadiran adalah bentuk kesyukuran.” Pernahkah kau bicara dengan seseorang yang tepat berada di hadapanmu, namun yang kau rasakan adalah ia tak sedang bersamamu? Sementara itu… Pernahkah kau berjarak amat jauh dengan seseorang, namun kehadirannya demikian terasa dalam jiwamu? Ya. Keberadaan tidak selalu berarti kehadiran. Ada di tempat kerja, bukan berarti hadir di tempat yang sama.
“Jangan salah fokus. Kenikmatan belum tentu keselamatan.” “Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami membukakan semua pintu kesenangan duniawi untuk mereka. Ketika mereka bergembira dengan pemberian itu, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Maka, ketika itu mereka terdiam putus asa.” Al An’am: 44 Kerap orang bertanya, jika memang ketaatan itu membawa keselamatan, kebahagiaan,
“Wahai Muhammad, cukuplah Kami menjadi pelindungmu dari gangguan orang-orang yang memperolok-olokmu, yaitu mereka yang menyembah tuhan selain Allah. Mereka kelak akan merasakan akibat buruk dari perbuatan mereka itu. Sungguh Kami mengetahui bahwa kamu merasa tertekan karena celaan-celaan mereka. Oleh karena itu, agungkanlah Tuhanmu dengan memujiNya, dan jadilah kamu golongan orang yang taat. Beribadahlah kepada Tuhanmu
“Ketaatan kita itu lah, yang kan jadi wujud baru, usai kematian di dunia.” Wujud kita kini, sungguh sementara. Kesementaraan itu nyata-nyata tampak dari berkurangnya fungsi tubuh setiap detik, hingga akhir hidup menjelang. Maka kesejatian diri bukanlah terletak pada apa nan tampak dalam wujud tubuh ini. Ia telah sedemikian nyaring diajarkan, tersimpan pada ketakwaan. Ketaatan pada
Recent Comments