Kesungguhan Ibadah, Kemuliaan Akhlak

“Tanda kesungguhan ibadah, adalah kemuliaan akhlak.”

Bagi Muslim, segala aktivitas adalah jalan ibadah. Modalnya adalah lurusnya niat yang menjulang ke langit, benarnya ilmu, dan teguhnya amal. Tiga yang terdengar mudah, namun amat perlu kesungguhan dalam langkahnya. Meski demikian, coretan ringan ini ingin sekedar menjadi pengingat diri soal ibadah ritual individual saja.

Ibadah ritual, sejatinya adalah jalan yang ditempuh diri untuk menyiapkan kondisi ‘dalam’, demi menghadapi dunia ‘luar’. Maka banyak kita dapati bahwa ciri tuk menandai kesungguhan ibadah adalah hadirnya kemuliaan akhlak. Keduanya satu paket, tak terpisahkan. Tak pernah sempurna satu tanpa yang lain. Ritual tampak teguh, namun akhlak buruk, buruk lah ia. Akhlak tampak baik, ritual goyah, buruk pula ia.

Adalah shalat pencegah keji dan mungkar. Maka pelaku shalat, belum bersungguh-sungguh kala belum tercegah ia dari berbuat keji dan mungkar. Ini saja, sungguh jalan menuju kemuliaan, kala ia disungguhi.

Adalah zakat dan sedekah penyuci jiwa. Maka pelaku zakat dan sedekah, melepaskan jiwanya dari ikatan-ikatan harta, sekaligus menyambung ikatan batin dengan saudara-saudaranya, menyelami bahwa hidup bukanlah tentang diri sendiri semata. Zakat memberikan kesadaran bahwa apa yang kita miliki bukanlah benar-benar milik kita. Selalu ada sumbangan tangan lain pada apa yang kita genggam. Maka wajiblah kita berikan hak itu.

Adalah puasa penghantar insan bertakwa. Maka pelaku puasa, adalah diri yang teguh menaati segala perintah dan pada saat yang sama teguh menjauhi segala larangan. Puasa amat memungkinkan menjadi pintu takwa, sebab desain ibadahnya yang rahasia, tak ada seorang pun yang tahu kecuali sang diri san Sang Maha Melihat.

Demikianlah baru sekelumit teramat sedikit yang sanggup tercerna oleh akal nan pandir ini. Sekedar pengingat diri bahwa ada pasangan yang tak terpisah antara ibadah ritual dan akhlak. Bersungguh dalam ibadah, bersungguh pula dalam akhlak. Nikmatilah keterhubunganmu dengan Tuhan dalam ibadah, nikmatilah keterhubunganmu dengan makhluk lewat akhlak. Dan mulianya akhlak, adalah pintu utama tertariknya hati saudaramu akan kenikmatan berserah.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *