Kerjakanlah Apa Nan Direncanakan

“Tak ada sesuatu yang kan terjadi, kecuali setelah kaki dilangkahkan.”

Hiduplah dengan rencana, jangan hidup apa adanya. Namun kala rencana telah cukup baik, langkahkanlah kaki segera. Lepaskan tangan dari meja dan pena, wujudkan apa yang diharapkan segera. Takkan langsung lahir hasil yang sempurna, maka tak ada cara lain selain langsung mulai mengerjakannya.

Penemuan-penemuan besar yang bisa kita nikmati kini, telah melewati ribuan bahkan jutaan kali kegagalan sebelum diluncurkan. Jika tak ada orang yang bersedia mengelola hati yang gelisah akan tanya, “Kapankah hasilnya kan membaik?”, takkan kita pernah temui segala kehebatan ini.

Rasa malas, ragu, takut, selalu muncul ada insan produktif. Namun mereka tak membiarkan kesemuanya menguasai diri, melainkan segera menaklukkan dan mengukuhkan hati.

Sebuah nasihat pernah hadir, “Kadang, paksa rela itu diperlukan, sebelum suka rela.” Maksudnya, memaksa diri tuk rela mengerjakan apa yang telah direncanakan, kerap kali adalah satu-satunya cara tuk lahirkan kebiasaan, yang kan buahkan hasil nan diharapkan. Ya, hasil yang baik nan terus-menerus, hanya lahir lewat kebiasaan. Sekali dua kali berhasil bisa jadi kebetulan. Tiga kali dan seterusnya berhasil adalah buah dari kebiasaan. Dan jauh, jauh sebelum datangnya hasil yang amat memuaskan, insan produktif terlebih dahulu tekun membentuk kebiasaan.

“Adakah rencana ini telah layak?” demikian sebagian tanya menyelusup dalam hati.

Jawablah, “Hanya dengan mengerjakannya, kita kan mengetahuinya.”

“Bagaimana jika hasilnya tak seperti diharapkan?” tanya yang lain lagi.

Jawablah, “Maka tugas diri ini lah tuk belajar dan memperbaikinya.”

“Apa kata orang jika rencana ini tak berhasil?” jenis lain muncul.

Jawablah, “Apa kata orang pada insan yang hanya bisa merencanakan namun tak pernah menjalankan?”

Sebaik-baik rencana adalah ia yang dijalankan. Maka sebelum dijalankan, ia tak pernah menjadi sebuah rencana yang baik, secanggih apapun ia direncanakan. Sebab penyempurnaan rencana, justru kan lahir sebab pengalaman menjalankannya. Terbuka dan tampak jelas ruang antara rencana dan aksi nyata. Di sana lah terkandung hikmah dan pembelajaran. Jika tak dijalankan, bagaimana diri ini kan tahu adanya ruang terbuka itu?

Sebaik-baik rencana adalah ia yang dijalankan. Maka tanda baiknya sebuah rencana adalah daftar tindakan tuk dikerjakan. Sebab tiada hasil tanpa usaha. Setelah berusaha, tengoklah, adakah ia selaras dengan hasilnya. Jika tidak, perbaiki tindakannya. Jika ya, lanjutkan hingga ia bisa dikerjakan tanpa banya memikirkannya.

Ada beda rasa kala kita dengar kata ‘pemimpi’ dan ‘pemimpin’. Pada keduanya terdapat beberapa huruf yang sama, namun tambahan 1 huruf saja, terbayangkan kita akan sosok yang berbeda. Para pemimpi dan pemimpin sama-sama memiliki impian, memilki rencana. Namun insan jadi pemimpin, sebab ia tambahkan tindakan nyata pada kesehariannya. Tak ada jalan lain tuk dapatkan yang banyak, selain dengan memulai dari yang sedikit. Hak dari sebuah harapan, adalah diwujudkan.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *