Tertunduk diri kala membaca surat ringkas Al Ashr. Bertahun menelaah beragam teori manajemen waktu, kiranya dalam surat pendek inilah hati dihujam makna mendalam.
“Demi masa.
Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.
Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih,
dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.”
Sumpah Tuhan pada waktu, sebab ia tak terasa oleh jiwa-jiwa lemah, bahwa terus berjalan dan takkan pernah kembali. Maka sungguh waktu adalah perkara penting, yang jangan sampai diri lengah dari memperhitungkannya.
Sungguh setiap jiwa akan merugi, demikian dijelaskan. Maka kelengahan akan waktu adalah keniscayaan akan kerugian.
Keselamatan hanya ada pada orang-orang yang beriman, sebab hanya berbekal iman lah seseorang kan meyakini bahwa tiap detik kan diuji. Tak satu masa pun kan luput dari pertanyaan: untuk apa ia digunakan?
Ya, hanya iman yang menyanggupkan jiwa meyakini peringatan semacam ini. Sebab ia gaib, belum lah terjadi.
Beruntunglah orang yang dengan imannya, maka ia jalankan amal shalih. Tak ia biarkan sehembus pun nafas keluar tanpa ketaatan. Begitu pun tak sudi ia sia-siakan tiap perbincangan untuk hal-hal remeh. Tiap kata nan keluar, haruslah dua bentuk. Jika tak nasihat dalam hal yang benar, mestilah ia nasihat tuk mengukuhkan kesabaran.
Demikianlah, menetapi kebenaran membutuhkan perjuangan. Ia tak mudah, karenanya membutuhkan kesabaran. Tersebab iman, sungguh keduanya amat layak tuk diperjuangkan.
Rabbi, suburkanlah benih iman dalam hati kami.
Assalumu’alaikum Ust.
Izin Mengutip Ya. Tulisannya Bagus.
Pak Teddi,
Ngasih training NLP juga?
Liat jadwalnya dimana?
Trims
Arif: Silakan. Tak perlu izin. Moga manfaat ya.