“Ketidaksempurnaanmu, adalah jalan Tuhan tuk menyempurnakanmu.”
Dulu kita tak sanggup mengurus diri barang sejenak. Begitu banyak kesulitan kita lalui, hingga akhirnya mandiri lah diri ini.
Dulu kita tak sanggup bicara barang sepatah. Begitu rumit terasa mengungkapkan perasaan dalam hati, hingga kita pun memahami bagaimana melincahkan lisan ini.
Dulu kita tak sanggup pecahkan persoalan meski yang sederhana. Begitu berat beban dalam dada. Namun tak perlu waktu lama tuk jadikan rasa ini semakin kaya.
Adalah kesulitan, yang jadikan diri ini tumbuh. Sebab kesulitan, memang dihadirkan tersebab untuk membebaskan kita dari kungkungan pengalaman. Kesulitan, membukakan mata kita akan beragam ketaksempurnaan, agar sedikit demi sedikit ia tertutupi oleh usaha penuh kesungguhan. Jika pun tidak, sungguh Tuhan telah siapkan ganjaran besar membalas setiap kebajikan kala dipenuhi keikhlasan.
Tengoklah kesulitan nan menerpamu, wahai diri, jika belum percaya. Tak satu pun kesulitan dihadirkan, kecuali di sana lah terdapat celah ketidaksempurnaanmu. Begitu nyata. Terang benderang.
Maka ketidaksempurnaan, memang adalah jalan Tuhan tuk hadirkan kesempurnaan. Tak matang makanan nan tak dimasak. Tak tumbuh jiwa nan tak disepuh. Tak satupun hal hadir dalam kehidupan, langsung dikaruniai kesempurnaan. Semuanya menghendaki perjalanan penuh perjuangan, sebelum bebungaan mekar menjadi sajian indah.
Kalau bukan di dunia, semoga lah di surga.