Harta Terpendam

“Kekayaan dalam batinmu adalah harta terpendam yang menunggu tuk ditemukan.”

Manusia adalah makhluk yang didesain untuk kaya. Oleh sebab itulah ia lahir dengan dikaruniai kekayaan tak ternilai. Kekayaan yang tak bisa dibeli, namun bisa ditemukan.

Kekayaan batin. Ia tak ternilai, sebab tak memiliki batas-batas fisik. Seberapa tinggi insan bisa mencapainya adalah misteri. Bergantung pada seberapa dalam keyakinan dan ketersambungannya pada Sang Maha Kaya. Ya, sebab ketersambungan itulah jiwa sedemikian damai, tak kuatir suatu apa, apalagi semata dunia.

Maka para pejalan senantiasa membangun kekayaan batin terlebih dulu, sebelum berani menyentuh kekayaan lahir. Pasalnya, kekayaan batin kan jadikan kekayaan lahir manfaat dan jadi kebaikan. Sebaliknya, diri yang sibuk menumpuk kekayaan lahir, sungguh mudah tergelincir menjadikan batin gersang, gelap tanpa cahaya.

“Sebab hati tak kuasa mencabang cinta,” ujar nasihat bijak, “maka mengarahnya ia pada yang satu, kan melalaikannya dari yang lain.” Maka hati yang mengarah pada yang lahir akan memiskin secara batin.

Namun kekayaan batin, tak bisa didapat. Ia hanya bisa ditemukan melalui perjalanan. Perjalanan ke dalam diri, membuka lapisan-lapisan nafsu yang menumpuk. Menembus kegelapan jiwa akibat dosa. Kekayaan batin itu adalah cahaya yang disisipkanNya di relung terdalam, menunggu ditemukan. Sebagaimana segala yang berharga, ia menghendaki langkah-langkah penuh kesungguhan. Sebab tak ada hal bernilai yang didapat tanpa perjuangan.

Yang menentramkan adalah, perjuangan kali ini adalah terhadap dirimu sendiri. Berbeda dengan mengumpulkan kekayaan lahir, tak ada persaingan dengan orang lain. Maka kau bisa dengan bebas tetap menjadikan dirimu bermanfaat bagi kehidupan.

Spread the love

2 thoughts on “Harta Terpendam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *