“Mari belajar dari tanah, yang sabar jadi tempat berpijak, dan tulus terus menumbuhkan.”
Tanah. Unsur dasar penciptaan kita. Betapa mestinya kita demikian akrab dengannya. Anehnya, bahkan kala ia menodai pakaian bersih barang setitik, diri ini sungguh risih. Padahal kemana kah kita kan berpijak jika tanpa keberadaannya?
Namun tanah bukanlah kita. Meski ia hadir dengan terinjak, tak sedikit pun ia merusak. Bahkan dalam kejam manusia memperlakukannya, ia tetap tulus menjadi tempat tumbuh beragam kehidupan demi keberlangsungan kehidupan.
Maka belajar lah dari tanah, wahai diri. Belajar menyabari setiap ujian. Sebab diri yang diuji, sejatinya pasti dikaruniai kekokohan tuk melewati.
Belajar pula lah dari tanah, wahai diri. Belajar ketulusan menghasilkan kebaikan. Karena berartinya diri adalah sebab apa-apa yang kita kerjakan. Dan nilai tertinggi dari pekerjaan adalah kala ia lahir dari ketulusan. Ketulusan itu, yang murni tanpa syarat, kan membebaskan insan dari belenggu keinginan yang mengungkung terlepasnya kehebatan.
Belajar lah dari tanah, wahai diri. Menjadi tempat berpijak, lalu menumbuhkan jiwa-jiwa pemakmur kehidupan.
makasih Pak Teddi u ilmunya … smg bermanfaat + memotivasi sy untuk menjadi yg lebih berguna lg…
Moga manfaat ya…
Sangat bermanfaat.
Tidak mudah manusia untuk belajar dari ilmu tanah.
Kadang mereka tidak menyadari bahwa mereka begitu meng-akukan dirinya.
Dari tanah kita belajar kesabaran.
Disitu kita akan mengerti arti hidup yang sesungguhnya.
Izin share pak