Sabar adalah Cahaya

“’Sabar adalah cahaya,’ sabda Sang Nabi saw. Sebab dalam musibah kau lihat gelap. Sabarmu lah penerangnya.”

Alam tegak di atas kesabaran, nasihat Amr Khaled, pemberi nasihat sejuk asal Mesir. Sebab tiada kejadian dalam alam, melainkan diciptakan dalam tahapan. Segala yang tiba-tiba, kala pun ada, disebutlah sebagai mukjizat. Dan yang serupa itu langka semata, di luar kuasa manusia.

Tengoklah banyak kejadian dalam kehidupan, niscaya kebanyakan di antaranya berlangsung langkah demi langkah saja. Dalam tiap langkah itu, kehidupan layaknya terowongan. Gelapnya ia tak hilangkan harapan bahwa ujungnya pasti lah terang. Persis seperti tangga yang pastilah kan menapaki akhirnya jua.

Maka benarlah sabda Sang Nabi saw. Kala musibah datang, jiwa pasti berguncang. Dan dalam guncangan itu pikir seketika gelap, hingga tak jarang hadirkan keputusasaan. Meski kebaikan terhidang di depan mata, ia terabaikan saja.

‘Sabar adalah cahaya’. Dalam sabar, dalam penerimaan bahwa tiada sesuatu terjadi kecuali berbuah kebaikan, kegelapan itu tersibak. Bak malam yang pekat, seketika hilang kepekatan kala sebuah lilin dinyalakan.

‘Sabar adalah cahaya’. Dalam sabar, dalam ditahannya gejolak tuk memberontak pada keadaan, dahaga jiwa terpenuhi kucuran keyakinan. Persis serupa rerumputan yang segera bertumbuhan kala tanah tandus tertimpa hujan.

‘Sabar adalah cahaya’. Cahaya jiwa yang jauh dari keterhubungan denganNya. Sebab kegelapan, sejatinya hanyalah sebab ketiadaan cahaya. Dan jiwa yang gelisah, ia gelap, sebab kehilangan cahaya yang hadir dari ketundukan pada Sang Pencipta.

Maka tiap kali kesulitan melanda, wahai diri, terangilah ia dengan kesabaranmu.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *