Hakikat Tawakal

“Bila kau ingin belajar hakikat tawakal,” tutur Amr Khaled, dalam karyanya Akhlaq al-Mu’min, “perhatikanlah kisah hijrah Nabi saw.”

Dalam hijrah, ternyata beliau tak sekedar berjalan pasrah mengharapkan perlindungan Allah. Ya, memang harapan itu ada. Tapi perhatikan sederetan, ya sederetan, strategi yang beliau siapkan.

  1. Beliau keluar dari rumahnya di ujung malam.
  2. Beliau pergi ke rumah Abu Bakar ra pada tengah hari, yakni tidak seperti biasanya sehingga kaum Quraisy terperdaya, memberi tahu adanya perintah hijrah.
  3. Keduanya pergi lewat belakang rumah.
  4. Keduanya menempuh jalur selatan, sedangkan Madinah ada di utara.
  5. Lebih berhati-hati lagi, mereka singgah dan bermalam di Gua Tsur selama 3 hari.
  6. Abdullah bin Abu Bakar menjadi informan tentang kaum Quraisy, sedang Asma’ binti Abu Bakar datang membawa makanan dan minuman. Tak seorang Quraisy pun kan membayangkan bahwa seorang perempuan—yang sedang hamil—akan membawakan bekal bagi keduanya.
  7. Untuk menghapus jejak kaki, Abu Bakar menyuruh penggembala kambingnya, Abdullan bin Fuhairah, untuk membawa kambing-kambingnya setiap hari melewati jalan yang dilalui Asma’.

Tidakkah kita lihat rencana ini demikian sempurna? Inilah rencana sempurna seseorang yang bertawakal. Yang mestinya kita merasa takkan mungkin akan gagal.

Tapi tidak, Allah tidak berkehendak bahwa keberhasilan datang dari rencana. Allah menjadikan kaum musyrik sampai ke depan gua. Abu Bakar bahkan berkata, “Seandainya salah seorang dari mereka melihat ke bawah, pasti mereka melihat kita.” Namun Nabi saw menjawab, “Bagaimana pendapatmu dengan dua orang, sedangkan yang ketiganya adalah Allah? Jangan bersedih! Sesungguhnya Allah bersama kita!”

Inilah hakikat tawakal. Ia adalah keyakinan yang hadir bersamaan dengan sepenuh sungguh usaha. Ia bukanlah kepasrahan dalam arti lemas dan loyo. Ia justru langkah-langkah penuh semangat, penuh siasat, disebabkan keyakinan bahwa Dia bersama kita. Maka ahli tawakal, adalah mereka yang berusaha dengan penuh senyum, karena hati yang damai.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *