Alihkan Fokus Sejenak

“Alihkan fokus sejenak, tuk dapatkan sesegar-segarnya pemahaman.”

Ada kalanya, diri ini terlalu intens mengerjakan sesuatu, sehingga beban terasa terlalu menekan. Layaknya mesin mobil yang overheat, pikiran dan perasaan tak sanggup lagi memproses ide secara optimal, yang ketika dipaksakan, mogoklah yang terjadi. Dalam kondisi serupa itu, berhentilah. Alihkan fokus sejenak pada hal yang berbeda untuk menyegarkan diri. Berhenti, dalam keadaan ini, merupakan sebuah kebutuhan.

Ya, mengalihkan fokus tak selamanya buruk. Betul, kita perlu fokus untuk dapat memahami, menelaah, dan mengerjakan sesuatu secara mendalam. Namun pada saat yang sama fokus meningkatkan ketegangan. Dan ketegangan itu kadang berlebihan hingga sulit dikendalikan. Seperti menyelam di lautan, ada kalanya arus demikian kuat sehingga malah membahayakan.

Mengalihkan fokus, tidaklah sama dengan melarikan diri dari kenyataan. Ia bukanlah aktivitas menghindari, namun kegiatan menyegarkan diri. Karena itulah, dalam mengalihkan fokus, yang kita perlukan bukan aktivitas leha-leha tanpa arti. Justru diri ini perlu melakukan hal yang sanggup mengisi kembali energi, dan menyajikan perspektif baru. Maka niatan mengalihkan fokus adalah untuk kembali fokus. Hadir utuh dengan mata yang segar.

Lalu, apa sajakah pengalihan fokus yang produktif itu?

Beberapa di antaranya adalah:

  1. Hening. Pejamkan mata, dan jernihkan pikiran. Biarkan kesemrawutan mengendap, dan makna-makna terangkai. Bertanyalah ke dalam diri, pertanyaan-pertanyaan yang menggugah hati.
  2. Berdoa. Ya, beribadah dan berdoa berarti mengalihkan fokus dari hal yang kecil kepada Tuhan yang Maha Besar. Tak ada masalah yang lebih besar dari kekuasaanNya. Maka tersambung padaNya adalah cara tuk memperoleh solusi nan tak diduga-duga.
  3. Bercengkerama. Bercakap-cakap dalam perbincangan yang sehat. Saling menanyakan kabar. Saling belajar dari pengalaman. Carilah rekan-rekan yang berbeda latar belakang agar kita pun mendapatkan banyak jenis pembelajaran.
  4. Bergerak. Berjalan, berolahraga. Tubuh dan pikiran satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Tumpulnya pikiran kadang bukan disebabkan oleh pikiran itu sendiri, namun perangkat kerasnya yang bernama tubuh yang perlu sejenak mengistirahatkan diri.
  5. Membaca. Bacaan yang baik kan menstimulasi pikiran. Buku, adalah sesabar-sabarnya guru. Berkali-kali kita baca, ia kan ajarkan berulang-ulang jua. Variasikan menu bacaan, agar cakrawala ini tercerahkan. Bertanyalah pada bacaanmu, wahai diri. Sebab ia kan memberikan jawaban yang berbeda, meski berasal dari teks yang sama.

Alihkan fokusmu, sejenak, duhai insan, untuk mendapatkan sesegar-segarnya pemahaman.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *