Beberapa hari yang lalu aku membaca tulisan Gede Prama. Di dalamnya ia berkata, “Tuhan menciptakan setiap hal dalam bentuk yang terbaik.” Wow! Sungguh sebuah kalimat yang menusuk pikiranku. Betapa tidak, ketika kecil aku ingin mobil-mobilan yang bisa kutarik dengan tali untuk kubawa berlari bersama teman-teman. Begitu mendapatkannya, aku pun menginginkan mobil-mobilan lain yang bisa digerakkan dengan remote control. Baru beberapa tahun kemudian aku mendapatkannya, tapi tak lama kemudian aku pun sudah menginginkan mobil-mobilan yang bisa kukendarai.
Sejenak mengingat pengalaman ini membuatku berpikir, keinginan seperti ini tidak pernah berhenti sampai sekarang. Belum mendapat pekerjaan, aku ingin bekerja. Baru saja mendapat beberapa order pekerjaan, aku ingin bekerja dengan lebih teratur di perusahaan besar. Sudah bekerja di perusahaan besar, aku masih tak puas dan ingin pekerjaan yang lebih menantang dengan gaji besar. Kata-kata Gede Prama tadi begitu menusuk karena ia datang tepat ketika keinginanku yang terakhir ini datang begitu menggebu-gebu. Ia mengingatkanku akan hakikat yang sesungguhnya dari bersyukur: “Tuhan menciptakan segalanya dalam bentuk yang terbaik, tidakkah kamu melihatnya?” demikian seolah ia ingin berujar.
Ya. Aku memang pernah sedikit terpengaruh dengan perkataan seorang sahabat dahulu. “Hidup adalah sebuah pencarian,” katanya. Sebuah kalimat yang membuatku tertegun ketika itu, sebab bernada filosofis nan bijaksana. Hmm…baru kini kusadari bahwa tidak ada yang perlu dicari. Semuanya hanya perlu disambut dan dilihat dengan mata yang lebih jernih. Karena aku sudah diciptakan sebagai yang terbaik, saatnya untuk menjadikannya benar-benar terbaik.
Lagi-lagi.. Artikel yang menakjubkan 🙂