Impian Itu Layaknya Tangga

Layaknya orang menaiki tangga, ia memerlukan pegangan yang lebih tinggi untuk ia pegang, hingga tubuhnya terus terangkat naik. Ketika sebuah tangga terlalu pendek, berhentilah kita memanjat, meski perjalanan bisa jadi masih amat jauh.

Sungguh sering saya dapati para sahabat yang mengeluh akan beratnya hidup, sedang mereka bergelimang kemudahan. Sedikit usutan, dengan mudah terkuak bahwa mereka hanya menjalani hari demi hari tanpa tujuan yang pasti. Ada yang mengatakan telah memiliki impian, tapi impian itu tak ia hidupi. Impian itu, ya sekedar impian. Jika pun ditulis, hampir tak pernah tulisan itu dikunjungi.

Saya pun penasaran, apa sebenarnya makna impian dalam benak mereka? Dan mudah saja jawaban itu muncul: impian dipersepsi sebagai sesuatu yang ajaib. Ia besar, dan akan terwujud tiba-tiba, tanpa perlu kita sadar berusaha. Maka banyak yang telah bosan dengan impian berkata, “Ah, nggak usah mimpi. Jalani saja apa yang ada di depan ini.”

“Manfaat masa lalu adalah hikmah. Manfaat masa depan adalah arah. Dan keduanya adalah jalan tuk menikmati masa kini.”

Sebuah impian, memang tak memiliki jaminan akan terwujud. Pun ketika kita bersungguh-sungguh, bisa jadi umur tak disampaikan untuk melihatnya hadir. Tapi impian menjadikan seseorang memiliki api dalam diri, hingga di masa kini ia bergerak dengan sepenuh hati. Maka kendati usianya habis, ia habis dalam kesungguhan.

Tak menikmati hidup, insan yang tak sibuk menyemai impiannya. Apalagi jika sang impian demikian agung demi menyejahterakan banyak orang. Ia akan sibuk, hingga tak sempat mengeluh, meski kesulitan bertebaran. Insan yang demikian, menjalani setiap detik dengan kenikmatan, sebab disadarinya ia tak sekedar menghabiskan waktu. Setiap langkahnya adalah jalan menuju kebesaran sejati, yang bukan miliknya sendiri.

Kembali ke soal tangga. Sementara jarak masih begitu jauh, siapkan lah tangga nan kokoh dan tinggi. Sebab tangga yang pendek hanya menyebabkan kita berhenti, sedang masih banyak pekerjaan di hadapan. Tangga yang tinggi kan jadikan diri ini selalu dalam kesibukan, menghadirkan kebaikan bagi kehidupan.

Spread the love

4 thoughts on “Impian Itu Layaknya Tangga

  1. tulisan ini…
    jujur saja ini tamparan bagiku. tulisan ini mampu menyadarkanku bahwa usaha yg kita lakukan haruslah sejalan dg arah utk mencapai mmpi itu.
    terimakasih ya….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *