Obat Bagi Kesombongan

“Dia yang sedang sombong, sejatinya sedang terluka. Maka jadilah obat, dengan berlembut hati padanya.”

Kesombongan bukanlah fitrah. Ia adalah pertanda jiwa yang sedang kehilangan arah. Sebab diri sejatinya menyadari kerendahannya di hadapan Sang Pencipta, maka yang tak merasa rendah pastilah tertabir oleh semunya kekuatan.

Dan memang banyak kali kutemukan bahwa dia yang sedang sombong, semacam memiliki sebentuk luka dalam hatinya. Mungkin sebab diremehkan atau dihinakan, dan belum berhasil mengobatinya dengan baik. Mendapati mereka yang serupa ini, menjauhlah rasa kesal, berganti iba dan doa semoga akan kepulihannya.

Jika jiwamu jernih, wahai diri, jangan jauhi para sombong. Sebab mereka membutuhkanmu tuk menjadi cermin. Berlembut hatilah, hingga benih-benih kesadaran tertanam dan tersirami. Pada waktunya nanti, ia kan memahami bahwa dalam kerendahan hati lah tersimpan kemuliaan.

Ya, kerendahan hati adalah dambaan setiap insan. Di dalamnya selalu terdapat keindahan. Akal dan jiwa yang sehat paham benar bahwa kemuliaan hanya akan didapat melalui kerendahan hati, dan bukan lewat kesombongan. Makin tinggi kesombongan, makin jauh lah kemuliaan.

Namun merendahkan hati memang tak mudah. Ia adalah sebentuk keterampilan yang perlu dilatih dengan ketekunan. Jika pun tak sedang luka, maka godaan serupa pujian acapkali menjadi halangan. Waspadalah, wahai diri, waspadalah. Ingatlah selalu bahwa puncak kemuliaan ada pada lepasnya keinginan tuk mendapat sanjungan.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *