“Senyum, adalah pemberian yang sulit ditolak.”
Ya. Cobalah tersenyum pada seseorang. Dan dapati jika kita pasti kan mendapat balasan sebuah senyuman pula. Sungguh teramat jarang senyuman yang tak berbalas. Pun jikalau seseorang sengaja tak membalas senyum, sejatinya ia menahan dengan derita.
Maka amatlah benar kala dikatakan bahwa senyuman adalah sedekah. Sebab jiwa yang sedang sehat pasti kan menerimanya dengan kebahagiaan. Apatah lagi jika senyuman itu terbit dari hati yang berbahagia, tulus, dan ikhlas. Tak saja ia indah di mata, pun ia sejuk di hati.
Senyuman, sungguh mendamaikan sebab ia membahagiakan semua pihak. Pihak yang diberi senyum, tentu pasti. Namun sisi lain, pihak nan memberi senyum sejatinya jauh lebih bahagia lagi. Cobalah tersenyum dengan sepenuh sungguh, dan rasakan bagaimana desiran hati lahir memenuhi diri. Apapun suasana hati nan sedang dirasakan kan seketika berubah begitu senyum diterbitkan.
Maka kala kita tersenyum pada orang lain, yang itu membahagiakan kita, senyuman itu kan terkirim dan memancing orang lain tuk membalasnya, yang itu membahagiakannya. Jadilah senyum pengindah kehidupan. Sebab pada insan yang gemar melakukannya, ia lahirkan kedamaian pada kehidupan. Tak saja bagi dirinya, pun jua bagi orang lain.
Tersenyumlah, wahai diri, tersenyumlah. Untuk dirimu, untuk orang-orang di sekelilingmu, untuk kehidupan nan kau jalani.