Bangunan keimanan dimulai dari ilmu dan amal. Iman nan kokoh, ibarat bangunan tinggi, dibangun dari fondasi, batu bata, dan pasir-pasir kecil. Ia lah ilmu dan amal. Maka jangan remehkan amal, sekecil apapun, sebab bisa jadi itulah yang mengantarkan kita ke surga. Serupa sahabat Nabi saw yang mulia, Bilal bin Rabah ra, yang suara sandalnya telah terdengar di surga, sebab istiqamah menjaga wudhu, yang setiap kali batal maka beliau berwudhu lagi, lalu dilanjutkan dengan shalat sunnah 2 rakat.
Sepertiga malam terakhir adalah jamuan Allah. Beruntunglah insan yang melepas selimut untuk menyambutnya, meski hanya berbekal 2 rakaat saja.
Jum’at, adalah hari penuh berkah. Begitu banyak sunnah ringan yang sejatinya telah kita kerjakan sehari-hari, namun berbekal ilmu nan memadai, jadilah ia tercatat sebagai amalan.
Telitilah, wahai diri, banyak sunnah dalam keseharian, di antara kebiasaan-kebiasaan yang telah kerap kita jalankan. Meniatkannya sebagai ibadah sungguh kan menaikkan nilainya.
Semisal, menggunakan wewanginan. Ini adalah hal biasa, dan teramat ringan. Namun meniatkannya sebagai ibadah sebab ia salah satu sunnah Jum’at, bisa jadi antarkan kita ke jannah.
Demikian pula dengan mandi. Bukankah kita memang mandi setiap pagi? Tapi mandi di hari Jum’at, dengan niat menjalankan sunnah, dengan menambahkan kaidah, bisa ubah ia jadi ibadah.
Niat itu sungguh ringan. Namun terdaftarnya amal sebagai ibadah tergantung padanya. Niat ibarat pendaftaran. Seseorang bisa jadi masuk ke lapangan dan ikut menciptakan gol, tapi jika ia tak terdaftar sebagai salah satu pemain dalam pertandingan sepak bola yang tengah berlangsung, takkan sah lah gol itu.
Jangan remehkan tiap amal. Mulailah amal, sekecil apapun. Apatah lagi jika yang besar masih belum sanggup. Sebab yang besar, memang ditopang oleh yang kecil. Kita bisa jadi masih jauh dari istiqamah untuk jalankan shalat malam, maka tekunkanlah shalat rawatib, dhuha, tahiyatul masjid, witir sebelum tidur, moga Allah jadikan jiwa ini bersih lalu siap menerima hidanganNya.
Hati ini mungkin masih jauh dari ikhlas bersedekah separuh penghasilan. Maka rutinkanlah sedekah tiap hari meski seribu atau dua ribu rupiah, moga Allah jadikan hati ini terlepas dari ikatan dunia sedikit demi sedikit.
Segala yang besar dimulai dari yang kecil. Mulailah.