Kapan Saya Siap Menjalani Coaching?

Saya siap menjadi coachee ketika:

  1. Sudah bulat untuk mencapai sebuah tujuan tertentu. Tidak berkutat lagi dengan fokus pada apa yang salah.
  2. Sudah memahami beberapa pemahaman dasar akan hal yang ingin saya capai. Tidak mesti ahli, tapi dasarnya tahu. Misalnya, kalau saya dulunya adalah orang akuntansi, lalu pindah ke dunia penjualan, maka saya perlu tahu dulu ilmu dan keterampilan menjual. Jika saya sama sekali belum tahu, maka saya belum bisa efektif menjalani sales coaching. Begitu pun jika saya staf yang baru saja naik menjadi manajer, sedang saya sama sekali belum tahu tentang ilmu manajemen dan kepemimpinan. Maka saya perlu belajar dulu baru bisa menjalani leadership coaching.
  3. Bersedia untuk berpikir, tidak berharap terlalu banyak jawaban dari coach. Tugas coach adalah memfasilitasi coachee menemukan jawaban sendiri. Keahlian coach adalah bertanya. Bukan berarti kita tidak boleh bertanya pada coach yang memang juga punya keahlian, namun dalam proses coaching, berharap lah lebih banyak untuk mengeksplorasi diri sendiri.
  4. Bersedia untuk segera melakukan tindakan setelah coaching. Ya, coaching—seberapapun menginspirasinya—tidak berarti jika rencana tindakan yang telah disepakati tidak dijalankan dengan sungguh-sungguh. Sebab hasil nyata didapat melalui tindakan, bukan percakapan. Seorang coach memang akan memancing motivasi kita untuk bertindak, dan turut memonitornya. Namun keputusan untuk benar-benar menjalankan dengan kesungguhan tetap ada pada diri kita sendiri.

 

Bagaimana jika saya belum siap untuk menjalankan hal-hal di atas?

Ya persiapkan diri. Bayarlah harga kesuksesan kita dengan kesungguhan. Bersedialah untuk ‘menelanjangi’ diri, menggubah ulang skenario hidup yang telah lama kita pegang dengan nyaman, untuk diperluas. Kalau bersama seorang coach gratisan kita tidak terlalu termotivasi, carilah coach yang berbayar. Cara ini kerapkali membantu, meskipun tidak selalu. Sekali lagi, keputusan untuk mengubah visi menjadi kenyataan tetap ada pada diri kita, bukan coach.

Spread the love

2 thoughts on “Kapan Saya Siap Menjalani Coaching?

  1. Dear pak Teddy.. saya tertarik sekali dengan profil Anda, sebenarnya sy ingin sekali berbincang2 dengan Anda seputar pelatihan. karna saya pun sering memanage pelatihan2 di beberapa tempat. jika pak teddy bersedia meluangkan waktu untuk berbincang2 dengan sy, sy harap pak tedy mw membalas comment sy via email. terimakasih.

    1. Silakan. Bisa kontak ke email saya untuk janjian. Kantor saya di daerah Benhil. Kalau sedang tidak ada kelas kita bisa janjian di sekitar sini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *