Tak ada jalan lain tuk mendapat ilmu, selain melalui guru. Meski guru memang tak selalu hadir secara fisik, melainkan bisa hadir melalui media seperti buku, video, atau rekaman audio. Maka menghormati guru adalah keniscayaan, sebab tanpanya kita kan buta. Ilmu layaknya cahaya. Namun tanpa ada yang menjadi perantara cahaya, seperti lampu, obor, atau lilin, kita sungguh gelap belaka.
Menghormati guru, adalah wujud dari menghormati ilmu. Apalagi guru sejati, tak hanya mengajar lewat kata-kata. Ilmu bagi seorang guru sejati, adalah hidupnya. Ilmu itulah dirinya. Maka mempelajari ilmu hanya dari apa yang diucapkan oleh guru, hanya mendatangkan sedikit manfaat. Sebab guru sejati, diamnya pun mengajari.
Belajarlah tuk menghormati guru terlebih dahulu, sebelum mempelajari ilmu. Tanpa rasa hormat, tak ada pembelajaran. Bagaimana mungkin kita mencerna apa yang disampaikan, jika penyampainya kita abaikan?
Bagian dari menghormati guru adalah berperilaku santun. Guru adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, maka doakanlah selalu. Tutupi lah aibnya yang tertampak. Jagalah kewibawaannya di hadapan orang lain. Tak perlu lah membanding-bandingkan satu guru dengan yang lain, sebab tak pernah kan kita temukan guru yang sempurna dalam segala. Tiap guru membawa potongan ilmunya masing-masing, tugas kita lah tuk merangkai semuanya.