“Kita adalah jalan, bagi kebaikan atau keburukan.”
Setiap hal yang kita kerjakan sejatinya saling terkait. Ia mengalir dari satu masa ke masa lain, baik berupa kebaikan maupun keburukan.
Semisal yang baru saya sadari ini.
Setidaknya sudah 10 tahun sejak pertama kali saya menggeluti dunia pelatihan. Ini adalah jalan hidup yang saya pilih, sebab ia lah tempat saya merasa bisa menyumbangkan barang sedikit yang saya miliki pada kehidupan. Apalagi sejak hampir 2 tahun belakangan ini saya banyak berinteraksi dengan klien-klien di dunia pendidikan. Sungguh semakin terasa betapa banyak hal yang bisa kita sumbangkan untuk ranah ini.
Namun jika ditelusuri, tak bisa dipungkiri bahwa kemampuan saya dalam memberikan pelatihan banyak saya dapat dari berbagai sumber berbahasa inggris. Ya, sebab saya memang tak pernah mengikuti perkuliahan resmi soal dunia pelatihan. Otodidak saja. Maka saya bersyukur pernah mempelajari bahasa inggris dengan cukup intensif kala SMA, meski sampai sekarang tak jua lancar kala berbincang dengan bule. Hehehe…
Nah, siapa pula yang berjasa memampukan saya mengikuti kursus bahasa inggris dulu?
Tentu saja kedua orang tua saya. Meski tak punya misi khusus kala itu, namun jika saya keduanya tak membiayai, tentu lah saya tak bisa punya kemampuan melatih sekarang ini.
Maka pikir punya pikir, tanpa disadari, kedua orang tua saya telah menjadi jalan bagi mengalirnya kebaikan. Yakni mengalirnya ilmu yang berserakan di luar sana, tuk disarikan oleh anaknya menjadi materi-materi yang dengan mudah dapat dimanfaatkan oleh para klien saya. Semoga Allah mengasihi keduanya.
Nah, sisi lain, kita pun bisa jadi berpotensi menjadi jalan bagi keburukan. Ketika tanpa sadar kita telah mengajari, menjadi contoh, membekali seseorang—atau banyak—untuk berperilaku buruk. Seorang perokok, misalnya, menawarkan rokok pada seorang remaja. Akhirnya si remaja ketagihan, dan begitu terus hingga dewasa. Lalu kala telah dewasa, ia pun menawarkan pada orang lain. Mengalirlah keburukan dari masa ke masa. Semoga kita dihindarkan dari yang demikian.
Nah, mari kita cermati setiap laku sehari-hari. Agar segala yang buruk terkendali. Dan yang baik semakin meninggi. Hingga kebaikan saja lah yang terus mengalir dalam kehidupan diri.