Selalu ada yang baru di NLP Essentials. Ya, belajar NLP itu dasarnya ya itu-itu saja. Tapi karena NLP itu ilmu struktur, dan kita lah yang mengisinya, maka meski struktur yang digunakan sama, hasil yang dilahirkan bisa teramat berbeda. Yang namanya penggorengan dari dulu sampai sekarang, mahal maupun murah, bentuknya kurang lebih sama. Namun apa yang […]
Category: NLP Basic
Sesuai janji di artikel sebelumnya, kita akan lanjutkan bahasan tentang NLP for Excellent Life ya.. Setelah kemarin kita bedah tentang Personal Excellence, kita lanjut ke tahap berikutnya, yakni Relationship Excellence.. Menarik untuk diselami, bahwa para pelopor NLP menyimpulkan bahwa para terapis ahli yang dimodel sejatinya bukanlah semata pakar dalam terapi. Melainkan juga mereka adalah para
Mencicipi NLP Essentials 2 – Relationship ExcellenceRead More »
Assalamu’alaikum.. alhamdulillah ada kesempatan lagi untuk melanjutkan bahasan.. saya mau bayar hutang beberapa minggu tidak ada bahasan.. Jadi gini ceritanya. Saya mau bahas hal yang sedikit berbeda kali ini. Bukan bedah buku dalam arti membahas bab, tapi membahas NLP dan perannya dalam kehidupan kita. Buku saya, dulu diberi judul “NLP: The Art of Enjoying Life”,
Seri Kenalan dengan NLP #3 Halo, Sobat! Bagaimana mood Anda hari ini? Jika menyenangkan, ah, tentu Anda bertanya-tanya, apa saja yang sudah Anda katakana kepada diri ini Anda sepanjang hari? Jika kurang menyenangkan, saya pun jadi penasaran, setelah mempelajari 2 artikal sebelumnya, apa saja hal yang Anda katakan pada diri Anda? Dan bagaimana Anda ingin
Seri Kenalan dengan NLP #2 Apa kabar? Bagaimana pagi Anda, Sobat? Setelah membaca artikel “NLP? Apaan Tuh?” kemarin, apa saja yang sudah dipraktikkan? OK, mari kita tinjau sejenak. Saya berasumsi Anda sudah menjalankan latihan di bagian akhir artikel tersebut. Dan saya sungguh amat penasaran, apa saja yang Anda temukan setelah mencobanya.
Seri Kenalan dengan NLP #1 Nama panjangnya Neuro-Linguistic Programming. Saya sering menyebutnya psikologi praktis. Mengapa? Ya karena ini lah jawaban atas pertanyaan saya di sekitaran tahun 2004, di akhir masa kuliah. Kerap saya diminta oleh kawan-kawan, “Ajarin dong ilmu komunikasi,” atau, “Ngisi pelatihan dong tentang cara mengelola diri.” Saya pun dibuat pusing oleh permintaan seperti
Pada Minggu, 16 Juni 2013 lalu, Indonesia NLP Society kembali menggelar NLP Talks. Kali itu, tema yang dibahas adalah “Path to Actualization – Part 1”. Tema ini diusung untuk mulai mengajak kita menapaki jalan menuju pertumbuhan diri. Ada “Part 1”, karena memang materinya takkan habis dalam 3 jam. Ia perlu sesi lanjutan yang panjang. Ya,
Setelah kita sadari kemampuan mengelola pikir dan rasa, setelah kita bisa merasa bahagia sebab pilihan dan bukan keadaan, lalu apa? Apa lagi yang penting dilakukan? Insan yang bertanggung jawab atas responnya tentu takkan berhenti hanya karena ia mampu mengotak-atik pikirannya. Ia akan melangkah maju untuk bertanggung jawab atas nasibnya. Sebab nasib adalah di tangannya, menari
“Menabur pikiran, menuai tindakan,” nasihat Samuel Smiles, sebagaimana kerapkali dikutip oleh Stephen R. Covey. Sebab kita menginginkan hasil, dan hasil adalah buah dari tindakan, maka cermatlah terhadap pikiran yang menjadi bibitnya. Mengapa ada orang yang mencapai hasil sedang yang lain tidak? Cermati pikirannya, sebab dari sana lah semuanya bermula. Tapi apa itu pikiran? Seperti apa
OK. Indonesia NLP Society sudah berdiri hampir 7 tahun. Saya sudah belajar NLP hampir 9 tahun. Lalu apa? Apa yang saya pahami saat ini? Apa itu NLP? Apa manfaatnya? Bagaimana pengembangannya? Inilah beberapa pertanyaan yang memicu saya untuk meneguhkan niat kembali menulis dan mengembangkan NLP. Niat yang makin kuat sepulang menikmati belajar bersama Michael Hall.
Recent Comments