Ketakutan dan Keberanian

Tiba-tiba aku teringat salah seorang keponakanku yang tidak pernah bisa diam. Dulu, ia suka sekali naik turun tangga rumahku dengan kecepatan tinggi padahal keseimbangannya belum terjaga. Setiap kali aku harus menemaninya ketika ia ingin naik ke lantai atas, sampai satu ketika ia tiba-tiba minta turun dengan ketakutan. Kata kakakku sih, di atas memang ada jin yang menunggu, dan anak kecil umumnya memiliki kemampuan untuk melihat mereka. Sejak itu, aku yang biasanya santai saja ketika harus naik ke atas menjadi sering deg-degan.

Tahun pertama aku mengendarai motor, aku tidak pernah berkendara dengan kecepatan di bawah 80 km/jam. Mau tahu kecepatanku sekarang? 60 km/jam hanya jika itu jalan yang lengang, lapang, dan aku sedang buru-buru. Apa sebabnya? Di tahun pertama itu pulalah untuk pertama kalinya (dan kuharap terakhir kalinya) aku tahu bagaimana rasanya jatuh karena menabrak motor orang lain.

Menarik mengingat hal-hal seperti ini, karena tidak saja mengajarkanku untuk berhati-hati melainkan juga hal lain yang lebih berharga: ketidaktahuan justru membuat cakrawala kita luas tak berbatas. Jika saja tidak melihat jin, keponakanku barangkali sudah menjadi pelari naik-turun tangga tercepat di dunia. Atau, seandainya aku tidak pernah menabrak orang dan jatuh dari motor mungkin aku sudah menjadi pembalap paling berani yang terkenal. Ha..ha..

Spread the love

1 thought on “Ketakutan dan Keberanian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *