“Kita tak bisa menentukan kapan akan sampai, tapi kita bisa menentukan kapan harus berangkat.”
Ada banyak hal yang bisa kita kendalikan dalam hidup. Begitu juga ada jauh lebih banyak hal yang tak bisa dikendalikan.
Kapan kita sampai pada tujuan, adalah sebuah proses yang dipengaruhi banyak hal. Maka kapan kita sampai, termasuk salah satu yang tak sepenuhnya dalam kendali diri ini. Semisal, kemacetan pada jalan yang biasa kita tempuh, tersebab mogoknya mobil seseorang yang tak kita kenal. Maka meski telah melakukan perhitungan, toh terjebak jua.
Ah, saya katakan tadi tak sepenuhnya. Berarti ada hal-hal yang bisa kita kendalikan?
Tentu. Dan disinilah letak kenikmatan hidup pertama. Yakni kenikmatan berusaha. Nikmat sebab kita mengusahakan sesuatu, berbekal segala potensi dan sumber daya yang kita miliki. Inilah ikhtiar, kerjanya tangan.
Memang tak selalu yang kita usahakan berhasil. Sebab Tuhan jauh lebih tahu apa yang jadikan kita lebih baik. Namun tanpa usaha yang disungguhi, adakah keberhasilan yang bermakna?
Maka kenikmatan hidup kedua, yakni kepasrahan akan hasil, memang baru terasa manis, kala tubuh ini telah berpeluh sebab usaha penuh.