“Kekurangan diri ini, adalah ladang bagi kelebihan orang lain.
Kelebihan diri ini, adalah ladang bagi kekurangan orang lain.”
Pengaturan Tuhan sungguh sempurna. Ciptaannya bagaikan puzzle, sebuah gambar indah terbentuk dari ratusan potongan kecil. Jangan remehkan tiap potongan, sebab tanpa sebuah takkan jadi gambaran indah. Maka sesederhana apapun setiap keping tampaknya, ia unik, tak terganti, memiliki peran pada tempatnya. Yang besar tak jadi tanpa yang kecil. Begitu pun yang kecil tak berarti tanpa bersatu menjadi yang besar.
Demikianlah layaknya diri dalam puzzle kehidupan. Kita ini kepingan, yang unik, tak tergantikan. Berada di puzzle besar yang tak bertepi. Peran kita telah ditentukan, dan tak sama dengan yang lain. Begitu pun peran yang lain telah ditentukan, hingga tak sama dengan kita. Maka membandingkan kelebihan diri dengan kekurangan orang lain sungguh tak tepat, sebab peran kita beda. Begitu pun membandingkan kekurangan diri dengan kelebihan orang lain amat tak bijak, karena tugas kita tak sama.
Kita ada karena satu tugas, yang hanya kita yang bisa, dan untuk itu kita ditugaskan. Maka kala terasa ada tugas yang tak sanggup kita kerjakan meski telah berpeluh usaha, bisa jadi itu memang tugas orang lain. Sisi lainnya pun sama, yakni kala ada tugas yang orang lain tak kuasa, bisa jadi itulah tugas kita yang menunggu untuk diselesaikan.
Jadilah kehidupan ini indah, sebab kita jalankan tugas sendiri-sendiri, dan bersama-sama pada saat yang bersamaan. Tak ada tempat tuk kesombongan, sebab tak berarti satu kepingan puzzle tanpa kepingan yang lain. Pun tak ada tempat tuk rendah diri, karena tak jadi gambar besar indah tanpa satu kepingan diletakkan.
Lihatlah kekurangan dirimu, wahai diri, sebagai ruang bagi orang lain tuk mengenalmu, mengisimu, membantumu. Dan lihatlah kelebihan dirimu, wahai diri, sebagai celah tuk mengenal orang lain, mengisinya, membantunya.
Sungguh mencerahkan, saya sampai menangis membacanya. Menyadari bahwa tidak ada yang tak berarti dalam hidup ini. Bersyukur telah terlahir di dunia ini dengan peran dalam skenario-Nya yang Maha Sempurna. Terima kasih atas untaian kalimat yang sangat bermakna. Keep sharing 🙂
Sangat inspiratif