Kemarin aku menonton Breaking Dawn bagian kedua. Film ini adalah seri terakhir dari sekuel Twilight Saga, kisah gubahan Stephanie Meyer tentang kisah romantis para vampir. Meski mengikuti keseluruhan kisahnya, baru kemarin terbit sebuah tanya dalam hati. Pertanyaan yang begitu mengusik, menunggu jawaban.
Kisah kehidupan abadi para vampir jelas sebuah dongeng belaka. Bahkan konon kisah itu lahir sebagai bentuk pengelabuan akan fakta sejarah. Tapi bukan itu yang ingin kubahas sekarang. Aku hanya penasaran, apa pula sebab ada orang yang menggandrungi kisah makhluk penghisap darah yang konon abadi ini, hingga menuliskannya dalam bentuk sebuah karya sastra dengan penuh kesungguhan? Apalgi, filmnya pun digarap jelas dengan ketekunan, menggunakan beragam efek canggih hingga tampak demikian nyata.
Tak lama ku menunggu, hingga perlahan-lahan beberapa butir jawaban mulai hadir. Ya, jauh di dalam lubuk hati manusia, selalu ada kerinduan akan keabadian. Sebab keabadian memang merupakan janji Tuhan, yang sebegitu jelas dan nyaring difirmankan, namun banyak diabaikan. Dalam kerinduan itu lah, jiwa-jiwa terus mencari, yang sayangnya seringkali mewujudkan jawaban yang jauh dari kebenaran.
Sebab janji akan keabadian akhirat diingkari, atau setidaknya tak ditengok, maka terbataslah pandangan diri. Hanya sejauh mata ini sanggup menatap, yakni semata dunia yang sementara. Maka terwujudlah angan-angan akan keabadian di dunia, yang sayangnya, penuh dengan keterbatasan. Bukankah nyata perbadingan dunia dengan akhirat, layaknya permainan dan senda gurau belaka?
Janji akan keabadian akhirat, adalah satu-satunya alasan logis akan mengapa kita masih di dunia kini. Ia adalah tempat sementara, singkat namun padat, yang ganjarannya kelak berlipat-lipat. Apa yang baik jadi bekal, apa yang buruk jadi beban. Dipergilirkanlah kesulitan dan kesenangan, sebab pada keduanya ada kebaikan, kala dijalani dengan keikhlasan. Dan di hari penghitungan kelak, kita sungguh akan merindukan saat-saat singkat hidup ini, sebab lalainya kita berkebaikan dan berketaatan.