Semua Ada Waktunya

Ada waktunya tidur. Delapan jam kata sebagian ahli. Tiga hingga empat jam jika mengikuti kebiasaan Sang Nabi. Yang jelas, meski ada nikmatnya, kita tak bisa terus-menerus tidur. Alih-alih nikmat, lemas yang didapat.

Ada waktunya makan. Dua per tiga dari ukuran perut, dibagi dua untuk makanan dan air. Yang jelas, meski kala lapar kita ingin makan banyak, kapasitas perut tak bisa dibohongi. Berlebihan memasukkan makanan mirip dengan bunuh diri.

Ada waktunya kerja. Rerata 8-10 jam sehari, demi membuka jalan atas rezeki. Sebagian orang bahkan melakukannya demi harga diri. Yang jelas, meski ada yang merasakan kenikmatan kala bekerja, tubuh ini punya cadangan energinya sendiri, yang secara berkala perlu diisi lagi. Memaksakan kerja tanpa istirahat membahayakan diri dan pekerjaan itu sendiri.

Ada waktunya ibadah ritual. Waktunya berbeda-beda tergantung jenis. Yang jelas, meski terasa ketentraman jiwa kala menjalankannya, terus-menerus ibadah ritual semata bisa melalaikan kita dari ibadah sosial lain yang juga jadi kewajiban kita.

Ada waktunya berpikir. Merenung tuk mencari jawaban atas hal-hal yang di luar kebiasaan. Sebagian orang menikmati dan memanfaatkan kegiatan ini hingga mendapatkan pemikiran-pemikiran yang di luar standar. Tapi berpikir saja, dan tak segera mewujudkannya, akan menjauhkan kita dari realita.

Ada waktunya bercengkara. Membangun dan mempererat hubungan sosial. Bertemu kawan, bermain dengan anak, bersilatirahum dengan tetangga, adalah sebagian kecil jenisnya. Namun berlama-lama, bisa jadi mengganggu orang jua jadinya.

Ada waktunya menyendiri. Menelaah perjalanan yang kadang melelahkan tuk dapatkan kesegaran kembali. Namun jika tak segera kembali ke dunia nyata kembali, hendak berarti apa kah diri ini?

Ada banyak macam kebaikan, yang bisa menghadirkan keburukan jika berlebihan. Kehidupan diciptakan penuh warna warni. Dan pada tiap jalan yang dipilih, ada petunjuk cara menjalaninya. Selama ia masih dalam ridha Ilahi, satu demi satu perlu untuk dijalani. Sebab setiap hal, ada waktunya.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *