“Kebenaran itu luas. Kau temukan satu, yang lain telah menunggumu.”
Pernah ada yang berkata kebenaran itu relatif. Benar bagi kita, belum tentu benar bagi orang lain. Ini ada benarnya, jika kita tak pernah mengikutsertakan Sang Pencipta dalam memahami kehidupan.
Yang lebih tepat barangkali adalah kebenaran itu luas. Demikian luas hingga pikiran ini terlalu terbatas untuk memahami semuanya. Apa yang kita benci dari seseorang, hanyalah secuplik kebenaran yang kita temukan kala berinteraksi dengannya. Padahal ada banyak sisi lain yang membuat ia masih dicintai oleh orang-orang di sekelilingnya. Apa yang kita sukai dari sebuah pekerjaan, hanyalah sepotong yang memang sedang kita nikmati, sedang sisi lain yang tak mengenakkan kita abaikan.
Karena kebenaran itu luas, maka jangan heran jika kala kita menemukan satu, yang lain telah menunggu. Persis serupa bawang yang berlapis-lapis, dikupas satu demi satu, hingga sampai lah ke intinya. Hanya saja kehidupan tak sekecil bawang, yang dalam beberapa kupasan saja kan menyampaikan pada inti. Kehidupan, ciptaan Sang Maha Besar, meski kecil bagiNya, masih terlalu besar bagi kita.
Tengok saja lah, wahai diri, berbagai kebenaran yang telah kita temukan sepanjang perjalanan, atas pengalaman yang sama. Sebuah pujian di kala kecil, jadi sindiran di kala besar. Sebuah suntikan menyakitkan di masa kanak-kanak, menjadi obat yang menyehatkan kala dewasa. Sebuah pengalaman menyakitkan di masa muda, menjadi pengalaman yang disyukuri di masa tua. Sebuah kejadian yang dikutuki di masa lalu, menjadi disyukuri di masa kini. Sebuah soal yang sulit di masa sekolah dasar, menjadi begitu mudah di masa kuliah.
Tunjukilah kami jalan yang lurus.
Sebab terlalu luasnya sebuah gurun, kerap menyesatkan diri yang tak tahu arah Maka berdoalah tuk dapatkan jalan yang paling dekat pada kebenaran. Jalan yang paling memudahkan kembali ke kampung halaman. Jalan yang paling banyak mengandung kebaikan. Jalan yang paling terhindar dari keburukan dan kehinaan.
Kebenaran hanya satu
Kita hanya bergerak menjauhi atau mendekatinya
Hampir benar atau tidak benar
Bukan sama sekali kebenaran
Lembar-lembar kebenaran
Yang di lisankan oleh tuhan
Diwakilkan dalam aksara manusia
Diajarkan dan dihidupi Nabi dan para wali-Nya
Kebenaran tidak relatif
Cara pandang saja yang berbeda atau berubah
Titik pandang saja yang berubah
Ia tidak berubah
Sebab kebenaran adalah sejati
Kita hanya mendekati atau menjauhi
Jauh dekat bukan benar
Sampai benar-benar benar
Semoga Allah menunjuki jalan yang Benar…:)