“Jika kau sibuk urusi kecantikan lahir, ingatlah bahwa ia kan segera pudar. Jika kau sibuk urusi kecantikan batin, kau kan meninggi, melangit, menempati keabadian.”
Adalah kecenderungan dasar insan tuk menjadi pemerhati kecantikan lahir. Maka Sang Maha lalu menggariskan kita memelihara pandangan. Sebab pandangan, memang mudah tertipu dan efeknya sungguh dahsyat pada jiwa. Jadilah kita temukan di zaman ini, sedemikian banyak saudara dan saudari yang sibuk mengurusi kecantikan lahir, hingga lalai pada kecantikan batin. Mereka berpandangan pendek, lalu lupa pada yang jauh.
Tabiat kita memang hanya mampu memikirkan sedikit hal sekaligus. Maka apa yang kita pikirkan, akan menjadi curahan energi, hingga terlepas lah yang lain. Begitupun kala kita pindahkan perhatian pada yang lain, segeralah yang tadi terlepas pula.
Maka kunasihati diriku sendiri, dan juga kau, saudaraku, tuk jangan sibuk mengurusi kecantikan lahir. Sebab jelas ia kan segera pudar, hilang, sirna. “Justru itu,” katamu, “mumpung masih mudah dan waktu tak banyak.” Namun lupa kah kau, wahai diri, bahwa yang pendek hanya usia tubuhmu? Sedang usia jiwamu abadi, dan ia akan menempati salah satu saja dari dua tempat di akhirat nanti?
Sungguh hidup terlalu singkat, wahai diri, namun setiap detik yang kau kerjakan begitu berarti di hari perhitungan nanti. Ingatlah bahwa banyak jiwa kan menyesal kelak, atas setiap kemaksiatan yang terlaksana, ketaatan yang terlewat, dan saat yang tersia-sia belaka.
Maka kesungguhanmu tuk mempercantik lahir, sungguh amat layak tuk dialihkan pada mempercantik batin. Masuklah dari yang luar, ke yang dalam. Hingga ia terlepas dari apa yang fana, lalu meninggi, melangit, menuju keabadian sejati.
“Tapi aku tak lagi dipuji jika tak perhatikan yang tampak,” katamu. Duhai diri, sungguh pujian yang kau dengar itu hanya pinjaman tak bermakna. Sebab ia yang memujimu, tak memiliki kuasa apapun atas hidupmu, apalagi nasibmu di hari akhir kelak. Pujian sejati hanyalah layak kau dambakan dari Sang Pemilik Kehidupan.
Sangat menginspirasi.selama ini memaknai hadist “Jagalah pandanganmu”hanya baru sebatas menunduk ketika melihat wanita sexi.ternyata bukan hanya itu ya …ijin copas ya …
Hehe… Tapi ini bukan tafsir lho. Hanya pemahaman dangkal kami.