“Ada tidaknya orang lain kala kita butuhkan, adalah gambaran dari ada tidaknya kita kala orang lain butuhkan.”
Hidup ini timbal balik semata. Apa yang kita dapat, kerapkali adalah buah dari apa yang kita beri. Meski hitung-hitungannya tak pasti, namun menerima akibat memberi adalah keniscayaan. Oleh sebab itu tak layak diri mengharapkan balasan, atas apa-apa yang tak pernah diberikan.
Maka kala kita membutuhkan orang lain, namun jarang jua yang bersedia, ia sungguh tak terjadi sebab kebetulan belaka. Sebab apa yang kita pernah tabur, kan kita tuai pada waktunya. Ketersediaan orang lain membantu diri ini, adalah buah dari ketersediaan diri ini kala orang lain memerlukan bantuan.
Demikianlah, tak layak insan mengeluhkan sulitnya meminta bantuan. Sebab kesulitan itu hadir bisa jadi karena kekikirannya sendiri. Sebaliknya, kala kita cermati insan yang berlimpah pertolongan, sungguh bisa jadi ia ringan tangan sehari-hari.