Belajar Doa Pembelajar

Ya Tuhanku, berikanlah ilmu kepadaku dan masukkan aku ke golongan orang-orang shalih, jadikan aku buah tutur yang baik bagi orang-orang setelahku, jadikan aku orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan.

Asy Syu’ara: 83-85

Doa ini dihadapkan padaku sehabis subuh tadi. Ia demikian menyentuh, hingga lidah ini membacanya berulang-ulang dengan penuh keterpukauan, seolah-olah untuk pertama kalinya ia ditemui. Sebagaimana telah kutulis pembelajaran yang lalu tentang doa Nabi Sulaiman as yang Allah karuniai bakat kepemimpinan dalam pemerintahan, inilah dia sang khalilullah, Nabi Ibrahim as, berdiri di hadapan kita, mengajari bagaimana seharusnya seorang pembelajar berdoa.

Telah Dia janjikan dalam kitabNya bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu akan dinaikkan derajatnya. Janji ini sejatinya mendorong setiap insan untuk bersungguh-sungguh menuntut, mencari, memperdalam, memperluas ilmu dan pengamalannya. Dan salah satu bentuk kesungguhan itu ialah doa yang sepenuh hati pada Sang Pemilik Ilmu.

Ya Tuhanku, berikanlah ilmu kepadaku.

Sebab begitu banyak misteri kehidupan gelap bagiku. Takkan mungkin kuungkap, kemudian kuolah dan kuamalkan, jika tanpa petunjukMu. Maka hanya padaMu lah, Sumber Segala Ilmu, aku bisa berharap. Namun sebagaimana kulihat banyak orang berilmu tersesat dalam hidup, alih-alih semakin naik derajat di hadapanMu mereka malah menjauh dan terhinakan, aku memohon ilmu yang baik. Ilmu yang memungkinkan Kau untuk:

Masukkan aku ke golongan orang-orang yang shalih.

Ya, orang-orang yang ilmunya menjadi manfaat bagi dirinya dan orang lain. Bukan orang-orang yang berilmu namun Kau murkai, atau berilmu namun tersesat. Betapa banyak mereka yang demikian, duhai Rabb, Kau lebih tahu itu. Maka lindungilah aku dari ilmu yang sedemikian. Pandulah aku mengamalkan ilmu di jalan keshalihan, sehingga:

Jadikan aku buah tutur yang baik bagi orang-orang setelahku.

Kusadari tiap diri adalah guru. Akan ada orang-orang sepeninggalku yang melihat jejak langkahku dan mengikutinya tanpa kusadari. Maka bantulah aku, duhai Rabb, untuk hanya melahirkan kebenaran dalam langkahku. Tutupilah aib-aibku, agar mereka tak meneladani keburukanku. Kau lah yang melihat setiap detik yang kujalani. Cukup Kau saja lah. Lalu atas semua itu:

Jadikan aku orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan.

Kutahu amalku tak pernah layak dan tak cukup banyak. Namun atas rahmatMu, semoga yang sedikit ini kau lipatgandakan balasannya, hingga Kau masukkan aku ke dalam surga yang nikmatnya tak pernah terbayangkan.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *