“Jarak antara keinginan dan pencapaian, kadang hanya satu langkah berbeda yang menunggu untuk dilakukan.”
Banyak keinginan, menjadi sekedar keinginan, sebab ia tak diwujudkan. Dan kata diwujudkan, sejatinya menjadi hilang makna kala tak dijabarkan. Apakah ‘mewujudkan’ itu? Demikian tanya sebagian sahabat. Ah, banyak kita pasti lah telah tahu. Ia sederhana semata. Namun justru karena kesederhanaannya itu lah ia kadang diabaikan.
Teringat ucapan yang konon diucapkan oleh Albert Einstein. Kurang lebih ujarnya, “Melakukan hal yang sama, namun mengharap hasil yang berbeda, adalah salah satu ciri kegilaan.” Ya, proses yang sama, kata khazanah ilmu manajemen, akan menghasilkan produk yang sama. Maka produk yang berbeda pastilah menghendaki proses yang berbeda pula.
Di titik ini, sungguh sejatinya banyak keinginan memiliki jarang yang amat dekat dengan pencapaian. Para pemimpi, akan segera berganti menjadi pencapai. Jaraknya hanya sedekat 1 jenis langkah. Yakni langkah berbeda, di luar kebiasaan lama. Benarlah sebuah nasihat bijak yang bertutur, “Segala yang banyak, selalu dimulai dari yang satu.”
“Tapi memulai yang satu itu sungguh berat bagiku,” mungkin katamu.
Ya, kepongahan manusia, memang acapkali runtuh kala bicara soal memulai satu, satu saja, sesuatu yang berbeda dari kebiasaan. Sebab kita kini, tak lain adalah buah dari kebiasaan kita yang lalu. Sehingga mengubah kebiasaan lalu, memungkinkan kita tuk tak jadi diri sendiri lagi. Diri yang lama lagi, yang belum pasti kan jadi seperti apa kelak. Ketidakpastian ini lah—selain energi besar untuk mengubah kebiasaan lama—yang kadang menghinggapi kalbu.
Namun ini semua sungguh manusiawi, wahai diri. Maka jangan keluhkan dirimu yang berat menerima perubahan. Ia memang perlu dipaksa, sebab belum mampu melihat hasilnya. Keyakinanmu lah yang kan menjadikannya percaya, bahwa segala yang berharga, perlu dihargai dengan kesungguhan.