“Ilmu paling berharga adalah kerendahan hati.”
Hati nan direndahkan, adalah pintu ilmu. Sebab ilmu layaknya air, hanya mengalir pada tempat yang lebih rendah. Hati adalah pengendali pikir dan tubuh. Kala hati direndahkan, pikir dan tubuh kan mengikuti. Kala hati ditinggikan, pikir dan tubuh menutup diri.
Pada hati yang direndahkan, ilmu kan hadir meski dari arah nan tak diduga. Sebab ilmu memang tak pilih kasih. Ia kadang terselip pada hal-hal yang diremehkan manusia. Maka kesombongan jelas kan melewatkannya, meski ia benderang di depan mata.
Hati yang direndahkan kan demikian peka. Tak sulit baginya menemukan serpihan-serpihan ilmu yang terserak. Sebab baginya, berlian tetaplah berlian, meski berada di tumpukan sampah.
Maka ilmu yang paling berharga adalah ilmu yang mengajarimu kerendahan hati. Tanpanya, ilmu tak sanggup masuk padamu, meski ia mengantri di depan pintu. Dengannya, ilmu kan memburumu dengan menggebu. Seorang guru kan membosankan, meski ia menarik, tanpa kerendahan hatimu. Seorang guru kan mengagumkan, meski ia tak menarik, berbekal kerendahan hatimu.
Sungguh, kerugian ada pada diri yang bergelimang kesombongan.
senang belajar pada guru yang senantiasa rendah hati …. menganut ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Terima kasih telah berbagi, selamat terus bertumbuh … 🙂