Sebuah pertanyaan dalam benakku yang belum terjawab dengan memuaskan hingga saat ini adalah: bagaimana kah sistem demokrasi saat ini bisa melahirkan pemimpin yang baik dan kompeten? Mengapa ku katakan belum terjawab? Bukankah pertanyaan ini terdengar sederhana saja? Bukankah kajian semacam ini harusnya sudah menjamur sejak dahulu kala? Ya, harusnya demikian. Namun setidaknya bagi orang awam […]
Category: Uncategorized
Agak berbeda dengan kegiatan sosial yang terkadang segala kekurangannya dimaklumi, bisnis tidak demikian. Tersebab ada transaksi materi di dalamnya, biasanya orang akan punya tuntutan lebih tinggi akan produk atau layanan yang diterima. Kurang sedikit, jadi masalah. Sementara dalam kegiatan sosial, ruang permakluman sungguh lebih luas. Di sisi inilah bisnis sejatinya mengajari kita sesuatu. Pembelajaran yang
Bisnis, dalam kata aslinya bisa dimaknai sebagai kesibukan. Busyness. Maka setiap kesibukan kita sejatinya bisa masuk dalam kategori bisnis. Tapi benarkah demikian? Sebab ku teringat nasihat pelatih basket kenamaan, John Wooden, pada muridnya. “Jangan samakan kesibukan dengan pencapaian.” Ah, rupanya tak semua yang sibuk berarti berhasil. Tak semua kesibukan melahirkan keberhasilan. Nah, bukankah semua pebisnis
“Salah satu penghalang ilmu”, demikian sebuah nasihat, “ialah pikiran ‘Aku sudah tahu’.” Ya, begitu terlintas dalam pikiran bahwa diri ini pernah tahu, pernah belajar, apalagi pernah mendalami, seketika itu pula pintu pertanyaan tertutup. Kita tak lagi bertanya. Kita tak lagi berminat. Dan kita menutup diri. Jika pun ilmu baru masuk, ia kan tertolak tanpa disadari.
Recent Comments