“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ‘innalillah wa inna ilaihi rajiun’. Mereka itulah orang yang akan memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Al Baqarah: 155-157
Sabar ialah bekal kala ujian menimpa. Sabar pastilah tak mudah. Berat. Ia jadi ringan kala diri fokus pada ganjaran yang kan didapat. Yakni berita gembira akan ampunan dan rahmat, serta petunjuk.
Lalu bagaimana kah sabar itu?
Yakni merenungi bahwa kita memang milik Allah. Dan akan kembali kepadaNya. Sebab diri bukan milikNya, maka telah menjadi keniscayaan tuk menerima semua keputusanNya. Musibah ialah ujian atas esensi ini. Adakah kita merasa memiliki, sesuatu yang sejatinya tak pernah kita miliki. Adakah kita merasa memiliki, diri yang jelas-jelas milikNya.
Kesadaran akan hal ini akan hadirkan sabar. Penyerahan diri serupa inilah yang layak membawa kita kembali kepadaNya.