Misi dan Tujuan telah dimiliki, bagaimana menjadikannya nyata? Inilah tantangannya. Sebab bermimpi itu enak, maka ada banyak orang yang berhenti disitu, dan merasa bahwa segalanya telah dimiliki. Padahal adalah hak sebuah impian, untuk diwujudkan. Jika kita telah berani bermimpi, kita mesti sungguh-sungguh mewujudkannya. Atau kalau tidak, impian itu akan menghantui masa depan kita, menuntut haknya. […]
Category: NLP Practice
“Menabur pikiran, menuai tindakan,” nasihat Samuel Smiles, sebagaimana kerapkali dikutip oleh Stephen R. Covey. Sebab kita menginginkan hasil, dan hasil adalah buah dari tindakan, maka cermatlah terhadap pikiran yang menjadi bibitnya. Mengapa ada orang yang mencapai hasil sedang yang lain tidak? Cermati pikirannya, sebab dari sana lah semuanya bermula. Tapi apa itu pikiran? Seperti apa
Sebagaimana telah saya singgung pada artikel lalu, NLP amat erat hubungannya dengan kepemimpinan. Sebab mempraktikkan NLP, sejatinya adalah menjadi tuan atas diri sendiri, menjadi pemimpin atas diri sendiri. OK, kepemimpinan. Ia adalah sebuah nominalisasi. Kata benda, yang bukan benda. Meski secara kaidah kebahasaan tergolong kata benda, kita tidak pernah bisa menemukannya di pasar, mal, pun
Jogjakarta adalah kota yang magis. Tak sampai 4 tahun saya belajar di sana, seolah tiap detik memberikan pelajaran berharga, yang menjadikan saya seorang insan seperti layaknya kini. Pulang ke kotamu. Ada setangkup haru dalam rindu. Masih seperti dulu. Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna.
Oleh: Teddi Prasetya Yuliawan Tak terasa, sudah separuh Ramadhan terlalui. Sungguh hati bercampur rasa, antara cemas dan harap. Cemas, akankah diri ini termasuk yang semata mendapat lapar dan dahaga. Harap, semoga segala kekurangan digenapkan sempurna sebab kemurahanNya. Sementara harap dan cemas menyatu, terngiang suara para guru yang mengajarkan bahwa makna puasa adalah menahan. Secara fisik,
Oleh: Teddi Prasetya Yuliawan Setiap amal itu tergantung pada niatnya. Demikian ajaran agama menelusup dalam diri saya, yang juga begitu sering saya dengar dari banyak orang. Saya lansir, ia merupakan salah satu ajaran yang paling populer di kalangan orang awam. Meskipun, saya pun yakin bahwa makna aslinya banyak yang belum dipahami secara tepat.
“Kesabaran adalah Matahari” Demikian sebuah tulisan terpampang di belakang kaus para pelayan salah satu kedai makan di Jogja, beberapa tahun yang lalu saat saya masih kuliah. Sungguh saya bingung apa maksud tulisan tersebut saat pertama kali membacanya. Sebagai Informasi, kedai ini amat terkenal aneka sambalnya yang selalu bikin kita makin dekat dengan Tuhan, sebab sering
Oleh: Teddi Prasetya Yuliawan Kita hari ini adalah hasil dari apa yang kita putuskan kemarin. Kita esok adalah hasil dari apa yang kita putuskan hari ini. Saya teringat suatu kali pernah berdiskusi dengan seorang sahabat. Setelah membahas berbagai hal, sampailah ia pada pertanyaan, “Siapa kamu?” Tentu saja saya jawab, “Saya Teddi.” “Bukan, itu namamu. Siapa
Oleh: Teddi Prasetya Yuliawan Saya teringat “Pak Ogah” yang dulu sering mengatur lalu lintas di salah satu pertigaan menuju rumah. Kami sering menyebutnya “Si Makasih”, karena ia punya logat yang khas setiap kali mengucapkan kata “Makasih” saat diberi uang. Selama bertahun-tahun, ia begitu konsisten mengatur lalu lintas, dan saya tak menyadari peran istimewanya, selain bahwa
Oleh: Teddi Prasetya Yuliawan Manusia adalah makhluk beralasan. Kalimat di atas cukup lama terngiang dalam benak saya, membuat saya trance bukan kepalang mencari makna yang menyimpulkannya. Entah dari mana ia bermula, baru belakangan saya mampu melihat titik terang yang menggairahkan. Mari kita tengok perilaku manusia (baca: kita sendiri). Mengapa ia muncul? Mengapa saya melakukan sesuatu,

Recent Comments