Setelah kita sadari kemampuan mengelola pikir dan rasa, setelah kita bisa merasa bahagia sebab pilihan dan bukan keadaan, lalu apa? Apa lagi yang penting dilakukan? Insan yang bertanggung jawab atas responnya tentu takkan berhenti hanya karena ia mampu mengotak-atik pikirannya. Ia akan melangkah maju untuk bertanggung jawab atas nasibnya. Sebab nasib adalah di tangannya, menari […]

“Menabur pikiran, menuai tindakan,” nasihat Samuel Smiles, sebagaimana kerapkali dikutip oleh Stephen R. Covey. Sebab kita menginginkan hasil, dan hasil adalah buah dari tindakan, maka cermatlah terhadap pikiran yang menjadi bibitnya. Mengapa ada orang yang mencapai hasil sedang yang lain tidak? Cermati pikirannya, sebab dari sana lah semuanya bermula. Tapi apa itu pikiran? Seperti apa

Manage Your Mind, or Someone Else WillRead More »

Sebagaimana telah saya singgung pada artikel lalu, NLP amat erat hubungannya dengan kepemimpinan. Sebab mempraktikkan NLP, sejatinya adalah menjadi tuan atas diri sendiri, menjadi pemimpin atas diri sendiri. OK, kepemimpinan. Ia adalah sebuah nominalisasi. Kata benda, yang bukan benda. Meski secara kaidah kebahasaan tergolong kata benda, kita tidak pernah bisa menemukannya di pasar, mal, pun

NLP dan Kepemimpinan DiriRead More »

“Hanya para pemimpin, yang mampu menghasilkan pemimpin.” Sekali lagi, pemimpin tidaklah mesti pimpinan. Ia yang menjadi pimpinan, belum tentu pemimpin. Dan ia yang memimpin, tak harus jadi pimpinan. Kepemimpinan, bukanlah tentang mengelola orang lain. Ia adalah tentang mengekspresikan anugerah yang telah Tuhan tanamkan dalam tiap diri. Maka siapapun, memiliki tanggung jawab kepemimpinan, selama hayat masih

Penghasil PemimpinRead More »

Menelusuri Leaders, karya fenomenal Warren Bennis dan Burt Nanus, paham lah kita bahwa betapa banyak pemahaman kepemimpinan yang beredar sejatinya hanyalah mitos belaka. Dan menariknya mitos adalah ia begitu melekat, hingga diyakini tanpa sadar, tanpa dipertanyakan lagi. Apa dampaknya? Tentu pada usaha kita untuk menghadirkan para pemimpin. Sebab kepemimpinan dibalut dengan sesuatu yang seolah di

Para Pemimpin #6: Mitos-mitos KepemimpinanRead More »

“Saat kami bertanya pada 90 orang pemimpin yang kami wawancarai tentang kualitas personal yang mereka perlukan untuk menggerakkan organisasi, mereka tak pernah menyebut soal karisma, penampilan, manajemen waktu, atau hal-hal populer lain. Sebaliknya, mereka bicara soal keteguhan dan pemahaman diri, tentang kemauan untuk mengambil risiko dan menerima kesalahan, tentang komitmen, konsistensi dan tantangan. Dan di

Para Pemimpin #5: Menggerakkan PertumbuhanRead More »

“Pemimpin yang baik,” demikian sebuah nasihat, “mampu menghadirkan kepercayaan dari pengikut kepada dirinya. Sedang pemimpin yang hebat, mampu menghadirkan kepercayaan dari pengikut kepada diri mereka sendiri.” Tertegun saya membaca nasihat ini. Sebab apa yang selama ini saya pikirkan tentang menjadi pemimpin adalah jenis pemimpin yang baik saja. Ya, baik, tidak buruk. Namun juga belum hebat.

Para Pemimpin #4: Membangun KepercayaanRead More »

Social architecture, adalah istilah yang diajukan oleh Bennis dan Nanus dalam Leaders. Dan pemahaman pendek saya mengatakan ia memiliki makna yang berkaitan dengan budaya organisasi. Setelah seorang pemimpin berhasil mengajak seluruh tim untuk menyepakati sebuah visi, maka ia harus memastikan setiap langkah individu dalam organisasi berada dalam irama yang sama mencapainya. Caranya? Ya membangun arsitektur

Para Pemimpin #3: Menghadirkan Makna Melalui BudayaRead More »

“Berkali-kali kami temukan,” ujar Bennis dan Nanus, “para pemimpin melakukan hal yang sama setiap kali mereka ditugaskan memimpin organisasi—mereka amat perhatian pada apa yang sedang terjadi, mereka tentukan mana yang penting untuk masa depan organisasi, mereka tetapkan arah baru, dan mereka mengajak semua orang berkonsentrasi penuh terhadap arah itu.” Ya, semua orang tahu bahwa visi

Para Pemimpin #2: Mengarahkan Atensi Melalui VisiRead More »

Kisaran sebulan lalu, saya tergerak untuk membaca kembali buku klasik karya Warren Bennis—bersama Burt Nanus, bertajuk Leaders: Strategies for Taking Charge. Karya klasik ini bisa dikatakan salah satu karya terbaik Bennis, mendampingi karya lainnya On Becoming a Leader. Dan berbekal semangat meluap-luap, saya meniatkan diri untuk menulis rangkaian artikel membahas kedua buku tersebut. Selain sebagai

Para Pemimpin #1Read More »